Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unggahan ibu korban anak yang dicekoki obat penggemuk oleh baby sitter. Instagram @linggra.k

Surabaya, IDN Times - Seorang ibu di Surabaya memviralkan kejadian yang menimpa anaknya di media sosial Instagram. Melalui akun @linggra.k, dia mengungkap kalau anaknya menjadi korban salah asuh dari pengasuhnya.

LK--inisial ibu korban--menyebut kalau selama dalam asuhan babysitter berinsial NR, anaknya EL yang masih berusia dua tahun dicekoki obat penggemuk dan penambah nafsu makan. Obat tersebut bernama, Deksametason dan Pronicy.

Bahkan, praktik memberikan obat tersebut tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. LK mengungkap bahwa NR sudah melakukan aksi biadab itu sejak setahun terakhir. Atas ulahnya itu, ibu korban mengaku, anaknya mengalami gangguan kesehatan hingga gangguan pada hormon pertumbuhannya.

Dalam unggahannya itu, LK menceritakan pertama kali mengetahui awal kejadian itu. Saat itu, LK menemukan obat berwarna oranye dan biru yang diberikan kepada sang anak. Ia juga menunjukkan obat biru berbentuk segi lima dan oranye lonjong.

Obat-obatan itu, oleh LK, ditemukan di sebuah toples warna putih yang disimpan di laci lemari. "Ada yang tau ini obat apa? Ini tuh obat deksametason dan pronicy. Obat keras Buat kalangan dewasa. Apa jadinya kalau diminumkan ke baby," tulis LK dalam unggahanya.

"Ternyata disalahgunakan buat obat penggemuk dan penambah nafsu makan. Tapi ini pun dosis dewasa, bukan buat anak2," imbuh LK.

Obat-obatan itu, tentu berdampak buruk bagi kesehatan EL. LK mengaku, sejak pertama kali anaknya mengonsumsi obat itu setahun lalu, hormon pertumbuhan sang anak terganggu.

Saat obat itu diberhentikan, pertumbuhan anak LK terganggu. Di hari kesembilan, semangat EL turun drastis dan tak mau makan minum. Sang anak langsung dibawa ke UGD karena drop hingga terpaksa harus dirawat inap alias opname.

Setelah menemukan fakta tersebut, pengasuh anaknya NR yang memberikan obat keras sempat diinterogasi di rumah dan direkam videl. NR perempuan asal Ngawi itu mengaku sudah memberikan obat keras pada EL sejak tahun 2023. 

"Sejak 2023. Pemakaian pas tidak mau makan saja. Siang saja, (caranya) saya gerus saja (obat) terus dikasih," ucap NR. 

Ketika diinterogasi pengasuh anak tersebut mengaku nekat memberikan obat keras itu supaya pekerjaannya gampang dan tidak repot menyuapi.

Orang tua EL pun melaporkan NR ke Polda Jatim pada 30 Agustus 2024. Kemudian dalam perkembangannya polisi melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku. Hal itu seperti dalam unggahan terbaru di akun ig LK.

"Pelaku sudah ditangkap !!!.keadilan ini bukan untuk saya saja tapi untuk semua ibu2 yang memiliki hati nurani yang tahu bagaimana sakitnya ketika anaknya disakiti oleh orang lain," tulisnya dalam unggaha pada Kamis (10/10/2024) lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman membenarkan bahwa pelaku sudah ditangkap. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan pendalaman oleh penyidik. "Iya betul, kami juga periksa 12 saksi untuk pendalaman kasus," ucap Farman, Minggu (13/10/2024).

Editorial Team