Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi buku sejarah lama (pixels.com/Daniel Radovskis)
Ilustrasi buku sejarah lama (pixels.com/Daniel Radovskis)

Surabaya, IDN Times - Otak-atik sejarah melalui proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia mulai dilakukan pemerintah. Digawangi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), kekhawatiran masyarakat, sejarawan hingga budayawan pun muncul. Setelah draft yang beredar kalau isinya ada beberapa kejadian yang diindikasi bakal dihilangkan.

Bahkan terbaru, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pernyataan kontroversial saat diwawancara Pemred IDN Times, Uni Lubis dalam program Real Talk. Fadli menyatakan jika peristiwa pemerkosaan massal saat kerusuhan tahun 1998 masih dapat diperdebatkan.

Sejarawan Universitas Ciputra Surabaya, Freddy H. Istanto pun angkat bicara perihal proyek miliaran rupiah tersebut. Ia menyebut, kalau penulisan buku sejarah setiap periode memang perlu diperbarui. Bahkan, ada beberapa yang harus diluruskan.

"Upaya meluruskan sejarah itu baik. Tapi ketika menemui era generasi muda, penulisan sejarah perlu diperbarui di masa kini. Melalui pemahaman baru. Kita belajar dari sejarah," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (18/6/2025).

Editorial Team

Tonton lebih seru di