Malang, IDN Times - Sebelum periode 2020, kawasan di Jalan Basuki Rachmat, Kota Malang merupakan wilayah sepi dan hanya dipandang sebagai jalan protokol Malang-Lawang. Banyak bangunan mangkrak, meskipun terlihat banyak peninggalan kolonial Belanda berupa bangunan ruko hingga rumah.
Kemudian Wali Kota Malang, Sutiaji, memulai proyek ambisius untuk menjadikan wilayah yang dikenal sebagai Kayutangan Heritage ini menjadi Malioboro di Kota Malang. Dimulai dengan memasang batu andesit yang sempat jadi kontroversi di Pertigaan Patung Chairil Anwar, Perempatan Rajabali, dan Pertigaan PLN Kayutangan.
Tak berhenti sampai di situ, Sutiaji terus melakukan perubahan pada trotoar Jalan Basuki Rachmat. Terbaru dengan memasang lampu-lampu jalan untuk memperelok trotoar di sana.