Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times / Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Kota Malang tengah darurat jalan berlubang. Beberapa lokasi bahkan memiliki tingkat kerusakan cukup parah. Tak kunjung dibenahi oleh dinas terkait membuat masyarakat tergerak. Melalui Forum Warga Malang Peduli, mereka menggalang dana untuk memeprbaiki sejumlah titik jalam yang rusak. Hal itu juga menjadi kritik masyarakat terhadap Pemkot Malang yang dinilai lambat bertindak. 

Merespons kritik masyarakat tersebut Pemkot Malang langsung mengumpulkan akademisi dari seluruh universitas yang ada di kota Malang. Pertemuan tersebut adalah untuk membahas permasalahan jalan berlubang sekaligus juga meminta pertimbangan untuk tindakan mengatasi permasalahan jalan berlubang. 

1. Beberkan penyebab jalan berlubang

IDN Times/ Alfi Ramadana

Usai pertemuan dengan akademisi dari sejumlah universitas tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji membeberkan beberapa rekomendasi. Salah satunya mengenai konstruksi jalan serta drainase yang menjadi penyebab jalan rusak di kota Malang. Sehingga ke depan ketika sudah dilakukan perbaikan bisa meminimalisir kerusakan jalan. 

"Beberapa rekomendasi di antaranya adalah mengenai struktur jalan. Untuk area dengan struktur tanah mudah bergeser disarankan konstruksi dibeton terlebih dahulu. Salah satu contohnya adalah untuk wilayah Madyopuro hingga Cemorokandang. Selain itu, drainase juga sangat berpengaruh. Sebab, sebaik apapun aspalnya tetapi jika terus tergenang air juga akan tetap rusak," terangnya. 

2. Sudah petakan jalan rusak di Kota Malang

IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut, Sutiaji menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan jalan rusak yang ada di kota Malang. Nantinya dari hasil pemetaan tersebut akan dilakukan perbaikan secara berkala. Termasuk juga diantaranya melakukan perencanaan konstruksi yang akan digunakan. 

"Ada 18 titik yang sudah masuk ke kami. Pihak Dinas PU masih terus keliling setiap hari untuk memetakan titik-titik kerusakan jalan terparah," imbuhnya. 

3. Tidak disarankan diskresi kebijakan

IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, orang nomor satu di Kota Malang itu menambahkan bahwa pihak akademisi tidak menyarankan untuk diskresi kebijakan. Sehingga, untuk penyelesaian jalam rusak tersebut masih harus menunggu PAK yang kemungkinan pertengahan tahun 2019. Sebab, secara makro permasalahan jalan rusak bukan hanya di Kota Malang saja tetapi menyeluruh di Indonesia. 

"Jadi untuk langkah-langkah yang ditempuh mengatasi kerusakan jalan dengan pengerasan. Untuk eksekusinya sesegera mungkin akan kami lakukan," terangnya. 

4. Juga siapkan solusi atasi banjir

IDN Times/ Alfi Ramadana

Selain jalan rusak, Pemkot Malang juga sudah menyiapkan solusi untuk banjir. Bahkan, saat ini titik-titik rawan banjir di kawasan kota Malang sudah dimiliki oleh Pemkot. 

"Ada sekitar 26 titik banjir. Nantinya secara bertahap kawasan rawan banjir tersebut akan kami atasi dengan tuntas," tandasnya.

Editorial Team