Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Unik, Ciamsi di Klenteng Gunung Kawi Diserbu Warga Lokal

Potret Ciamsi di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Malang menyambut Tahun Baru Imlek 2576 dengan sukacita. Tidak hanya masyarakat Tionghoa, masyarakat lokal juga tampak antusias dengan tahun baru Cina ini, terlihat dari banyaknya orang yang datang ke Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi Jalan Pesarean, Dusun Sumbersari RT.9/RW.5, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang pada Rabu (29/1/2025).

1. Warga lokal berbondong-bondong menyerbu Ciamsi di Gunung Kawi

Potret Ciamsi di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ciamsi sendiri adalah tradisi ramalan kuno masyarakat Tionghoa untuk melihat peruntungan hingga percintaan seseorang. Yang unik dari Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi, juru kunci Ciamsi di sana menggunakan pakaian adat jawa. Tapi upacara Ciamsi tetap mengikuti adat Tionghoa seperti pada umumnya.

Dibandingkan masyarakat Tionghoa sendiri, Ciamsi di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi justru dipadati oleh masyarakat lokal atau pribumi. Masyarakat dari lintas suku maupun agama diperbolehkan mengikuti Ciamsi.

"Sejak tahun 1871, Pesarean Gunung Kawi sudah terbuka untuk semua orang tanpa batas strata sosial, etnis, agama maupun budaya," terang Humas Yayasan Ngesti Gondo, Sri Setyowati.

Perempuan yang akrab dosapa Tya ini mengungkapkan kalau Ciamsi dimulai dari persiapan Alat dengan mempersiapkan batang bambu bernomor yang dikumpulkan dalam tabung dari bambu. Lalu sembahyang awal dengan Mulailah dengan sembahyang untuk memohon izin kepada dewa dan memohon petunjuk, pemohon dapat mencurahkan keluh kesah atau pertanyaannya selama sembahyang.

Selanjutnya pengocokan wadah, yaitu dengan wadah bambu yang berisi batang bambu kecil akan diocok di depan patung dewa, proses ini dilakukan dengan doa dan keyakinan bahwa dewa akan memberikan jawaban atau petunjuk melalui gerakan wadah tersebut. 

Setelah wadah bambu diocok, pemohon akan membaca ramalan yang muncul dari kertas ramalan yang telah disiapkan. Ramalan ini dianggap sebagai petunjuk dari dewa terkait nasib, peruntungan, atau solusi untuk masalah yang dihadapi. Diakhiri dengan sembahyang penutupan dan doa terima kasih kepada dewa.

2. Akan ada banyak pertunjukan saat Cap Go Meh di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong Pesarean Gunung Kawi

Potret perayaan Imlek di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tya juga mengungkapkan kalau Cap Go Meh di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong akan dirayakan pada tanggal 16 Februari 2025. Akan ada beberapa kegiatan diantaranya jalan sehat, senam thaichi, jaranan masal masyarakat setempat, pertunjukan barongsai, sampai pembagian lontong Cap Go Meh gratis. 

"Adapun alasan mengapa Cap Go Meh di rayakan pada tanggal 16 Februari karena tanggal tersebut diyakini menjadi tanggal yang baik dan bertepatan pada weekend," ungkapnya.

3. Harapan Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di tahun Ular Kayu

Potret perayaan Imlek di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, kegiatan selama di Klenteng Dewi Kuam Im dan Tie Kong hari ini tidak banyak, hanya dilaksanakan acara sembahyang yang khidmat. Dalam kegiatan Sembahyang dipimpin oleh juru kunci sekaligus ketua Yayasan Ngesti Gondo Pesarean Gunung Kawi.

"Harapan di tahun ular kayu ini agar selalu di berikan kebahagiaan, kesejahterahan, dan kemakmuran," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us