Konferensi pers pelaksanaan the 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) Sabtu (27/07/2024). (IDN Times/Myesha Fatina Rachman)
Kegiatan ICAS ke-13 juga akan membahas isu-isu strategis yang relevan saat ini, termasuk perubahan iklim (climate change) dan kesehatan. Kedua isu ini saling berkaitan dan memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pangan dan lingkungan. Perubahan iklim, seperti pemanasan global, dapat memengaruhi hasil panen dan ketersediaan pangan, misalnya, terlalu banyak hujan atau cuaca ekstrem lainnya dapat berdampak negatif pada produksi pertanian.
"Nah sekarang kan lagi memang mengejar Sustainable Development Goals Jadi tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Ni Nyoman Tri Puspaningsih selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Universitas Airlangga.
Konferensi ini sangat relevan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yang salah satunya adalah memastikan ketahanan pangan dan gizi, serta mengurangi dampak perubahan iklim. Melalui konferensi ini, para peserta diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan mencari solusi yang inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, serta berkontribusi dalam upaya global untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Dengan mengadakan kegiatan di berbagai titik publik di kota, seperti kampus, museum, dan ruang publik lainnya, acara ini dirancang untuk inklusif dan terbuka bagi siapa saja. Lina juga menambahkan bahwa masyarakat Surabaya, khususnya, diundang untuk datang dan menikmati berbagai kreativitas dari seluruh dunia, yang akan ditampilkan di berbagai lokasi di kota. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu (trigger) bagi masyarakat untuk lebih siap dalam berinteraksi dengan konektivitas global, menunjukkan bahwa warga Surabaya memiliki kesiapan mental untuk terlibat dalam komunitas global.