Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Umat Buddha di Tulungagung saat menggelar ritual Atthami Puja di Candi Sanggrahan. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Umat Buddha di Tulungagung saat menggelar ritual Atthami Puja di Candi Sanggrahan. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Umat Buddha di Tulungagung mengikuti ritual Atthami Puja, di Candi Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu. Ritual ini dilakukan 8 hari setelah perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak. Hari ke delapan setelah Waisak merupakan perayaan penting dalam agama Buddha yang menghormati kelahiran, pencerahan, dan parinirvana Sang Buddha Gautama. Dalam ritual ini mereka melakukan Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi sebanyak 3 kali. Mereka juga membaca puja di depan altar yang sudah disiapkan.

1. Candi memiliki sejarah yang berkaitan dengan Umat Buddha

Umat Buddha di Tulungagung saat menggelar ritual Atthami Puja di Candi Sanggrahan. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Pembina rohaniawan Vihara Buddha Loka Theravada, Pandita Sugianto mengatakan ritual ini diikuti umat Buddha di wilayah Tulungagung. Mereka memilih Candi Sanggrahan sebagai lokasi Atthami Puja karena memiliki kisah sejarah yang mendekati ritual ini. Candi peninggalan zaman Kerajaan Majapahit ini merupakan lokasi persinggahan abu jenasah seorang Bikhuni bernama Rajapatni Dewi Gayatri.

"Candi ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan umat Buddha karena menjadi persinggahan abu jenasah seorang Bikhuni," ujarnya, Minggu (18/5/2025).

2. Lakukan Pradaksina mengelilingi candi

Editorial Team

Tonton lebih seru di