Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suhu udara di dataran tinggi antara 17–19°C, terutama di Plaosan dan Panekan. IDN Times/Riyanto.

Intinya sih...

  • Udara di Magetan makin dingin dalam beberapa hari terakhir

  • Kondisi ini disebabkan oleh musim kemarau dan pergerakan angin monsun timur dari Australia

  • Suhu minimum mencapai 17-19°C, suhu maksimum 24-27°C dengan cuaca cerah hingga cerah berawan

Magetan, IDN Times Suhu udara di Kabupaten Magetan dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan saat siang hari pun, udara sejuk masih terasa menusuk, terlebih lagi saat malam dan dini hari. Fenomena ini mengundang rasa penasaran warga yang mengira hawa dingin disebabkan oleh Apelion—momen ketika bumi berada di titik terjauh dari matahari dalam orbitnya.

Mengutip keterangan resmi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jika fenomena udara dingin di Magetan tidak ada kaitannya dengan Apelion. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa penyebab utamanya adalah kondisi musim kemarau dan pergerakan angin monsun timur dari Australia.

"Hawa dingin sekarang ini lebih didominasi oleh kejadian musiman di selatan khatulistiwa, khususnya Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur,” kata Ardhasena.

Angin monsun timur membawa udara kering dan bersuhu rendah ke wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Magetan. Udara ini menyebabkan suhu terasa lebih sejuk, cenderung sangat dingin saat malam hari. Hal ini diperparah dengan rendahnya kelembapan udara akibat minimnya uap air yang berfungsi menahan panas bumi.

"Ketika malam itu terasa lebih dingin dan siang pun tidak sepanas biasanya, karena kelembapan udara rendah dan uap air sedikit,” tambahnya.

Dalam kondisi kemarau, panas dari permukaan bumi yang seharusnya tertahan di atmosfer dengan bantuan uap air menjadi cepat hilang ke angkasa, sehingga suhu permukaan turun drastis saat malam hari.

Masih berdasarkan pengamatan BMKG Pos Meteorologi, pada Kamis malam (10/7/2025), suhu minimum tercatat antara 17–19°C, terutama di daerah dataran tinggi seperti Plaosan dan Panekan. Malam ini suhu udara sama dari malam sebelumnya. Sedangkan suhu maksimum siang hari berkisar antara 24–27°C dengan kelembapan udara antara 60–75 persen.

Angin dominan bertiup dari arah tenggara hingga timur dengan kecepatan 10–20 km/jam. Cuaca cenderung cerah hingga cerah berawan tanpa potensi hujan dalam sepekan ke depan—indikator kuat bahwa Magetan kini berada di puncak musim kemarau.

BMKG juga meluruskan kesalahpahaman soal Apelion. Meski terjadi rutin setiap awal Juli dan jarak bumi dengan matahari menjadi sekitar 152 juta kilometer, fenomena ini tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu udara di suatu wilayah.

"Kalau Apelion yang memengaruhi suhu, seluruh bumi harusnya merasakan hal yang sama. Tapi kenyataannya tidak demikian,” tegas Ardhasena.

Terakhir, BMKG juga menuliskan himbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi suhu rendah, terutama pada malam hari, karena dapat berdampak pada kesehatan, khususnya bagi bayi, lansia, dan penderita gangguan pernapasan.

Warga disarankan memakai pakaian hangat saat beraktivitas malam dan menjaga daya tahan tubuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team