UB Kirim 2 Dokter Spesialis ke Gaza

Intinya sih...
UB mengirim 2 dokter spesialis ke Gaza sebagai misi kemanusiaan
Rektor UB, Prof Widodo menyatakan ketidakmampuannya untuk diam melihat kondisi Gaza dan alokasikan dana Rp1 miliar untuk alat medis di sana
Kedua dokter UB akan singgah di Jordania sebelum menuju Gaza sebagai bagian dari misi kemanusiaan EMT yang ketiga
UB mengirim 2 dokter spesialis ke Gaza sebagai misi kemanusiaan
Rektor UB, Prof Widodo menyatakan bahwa kondisi Gaza darurat dan masyarakat membutuhkan bantuan medis
UB alokasikan dana Rp1 miliar untuk alat medis di Gaza dan kedua dokter akan singgah di Jordania sebelum ke Gaza
Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB) mengirim 2 dokter spesialis untuk melakukan misi kemanusiaan di Gaza, Palestina. Keduanya adalah Dr. dr Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat sebagai dokter spesialis ortopedi dan Dr dr Ristiawan Muji Laksono yang merupakan dokter spesialis anestesi subspesialis manajemen nyeri. Keduanya merupakan bagian dari tim Emergency Medical Team (EMT) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
1. UB merasa tidak bisa diam melihat kondisi Gaza saat ini
Rektor UB, Prof Widodo menyampaikan kalau mereka tidak bisa diam melihat kondisi Gaza yang saat ini kembali digempur rudal Israel. Ia merasa kondisi Gaza sangat darurat, masyarakat sipil di sana memerlukan petugas medis karena luka akibat perang.
"Sekarang kita tidak tinggal diam, jadi kita melepas 2 saudara kita untuk bergabung ke dalam tim medis kemanusiaan. Keberangkatan ini adalah wujud nyata dari kampus kita bahwa ilmu harus berpihak kepada kemanusiaan," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/7/2025).
2. UB juga alokasikan dana Rp1 miliar untuk alat medis di sana
Tidak hanya mengirim 2 dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Widodo mengatakan kalau UB juga mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk pembelian peralatan medis berupa alat ultrasonografi (USG), jarum anestesi, sampai bone graft. Alat medis ini akan didonasikan ke BSMI untuk diserahkan ke beberapa fasilitas medis di Palestina.
"Kami menyerukan agar gencatan senjata permanen di Gaza dan akses kemanusiaan dibuka tanpa syarat. Kita mungkin tak mampu menghentikan perang, tapi kita bisa mengirim harapan, kita akan mengirimkan orang-orang terbaik kita ke Gaza untuk kemanusiaan," tegasnya.
3. Kedua dokter UB akan singgah dulu di Jordania sebelum ke Gaza
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), M Djazuli Ambari menyampaikan kalau kedua dokter spesialis FKUB ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan EMT yang ketiga, mereka juga akan dicatat sebagai tim dokter ke-38 yang dikirimkan BSMI ke Gaza. Tim medis ini memang dikirim bergiliran selama 2 pekan sekali.
"Rencananya berangkat pada Senin tanggal 7 (Juli 2025) ke Jakarta, kemudian tanggal 8 berangkat dari Jakarta ke Jordania. Setelah itu, menunggu persetujuan pemerintah Israel untuk masuk Palestina, kalau disetujui, mereka akan menuju RS Nasr dengan kawalan tentang IDF," tandasnya.
Lebih lanjut, Djazuli mengungkapkan kalau di RS Nasr mereka sudah ditunggu oleh dr Gamal Abdul Nasser yang merupakan tim satu bertugas di RS Eropa dan RS Nasr. Ia berharap perjalanan kemanusiaan ini lancar dan kedua dokter spesialis FKUB ini bisa pulang ke Indonesia dengan selamat.