Tukang Ojek Bromo yang Viral karena Bom Harga Akhirnya Minta Maaf

Pasuruan, IDN Times - Viral di media sosial terkait tukang ojek di kawasan Gunung Bromo Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan melakukan bom harga pada wisatwan. Wisatwan tersebut membuat video bahwa tukang ojek tersebut awalnya sepakat untuk mengantar pulang pergi dari Bukit Penanjakan ke Padang Savana dengan biaya Rp100 ribu per orang, tapi tukang ojek tersebut menarik biaya Rp400 ribu per orang dengan alasan ada banyak kawasan yang mereka singgahi.
Setelah diusut oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Polsek Tosari, tukang ojek tersebut ternyata bernama Purwanto. Ia kemudian membuat video permintaan maaf di kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Pananjakan Desa Wonokriti.
1. Purwanto akui melakukan bom harga sehingga membuat wisatwan di Bromo resah
Dalam video permintaan maafnya, Purwanto mengakui melakukan bom harga kepada wisatwan yang awam di Gunung Bromo. Ia menarik tarif tidak sesuai kesepakatan yang awalnya Rp100 ribu menjadi Rp400 ribu.
"Sehubungan dengan video viral yang ada di media sosial, atas kejadian kesalahpahaman dan ketidaknyamanan pelayanan jasa wisata ojek di Bromo. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," terang pria asli Desa Wonokriti ini pada Rabu (29/5/2024).
Ia mengatakan melakukan bom harga karena tergiur dengan keuntungan 4 kali lipat dari harga normal ojek Bromo. Jadi ia tidak menjelaskan secara detail harga ojek per destinasi kepada wisatawan yang menyewa ojeknya.
2. Purwanto secara khusus meminta maaf pada korbannya
Purwanto juga secara khusus meminta maaf pada pihak-pihak yang merasa dirugikan atas perbuatannya seperti TNBTS, Polsek Tosari, penyedia jasa travel Gunung Bromo, dan terutama wisatawan yang jadi korbannya. Ia mengakui jika perbuatannya salah. Ia juga membuat dan menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Saya mohon maaf dan mengakui kesalahan kepada Pak Dira dan timnya yang sudah saya rugikan. Saya berjanji tidak akan mengulangi kejadian tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai bentuk penyesalan dan permohonan maaf tanpa ada paksaan dari pihak manapun," ujarnya.
3. BB TNBTS mengatakan langsung panggil pelaku usai video bom harga ojek Bromo viral
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) TNTBS, Septi Eka Wardhani mengatakanpihaknya langsung melakukan penyelidikan usai melihat video yang viral bom harga ojek Bromo ke wisatawan. Mereka mendeteksi pelaku melalui video yang viral di media sosial Instagram ini. Mereka kemudian memanggil tukang ojek untuk datang ke kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Penanjakan Desa Wonokriti.
"Tim yang ada di lapangan sudah memanggil yang bersangkutan dan sudah melakukan klarifikasi. Dan yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," tutupnya.