Madiun, IDN Times - Tugu ikonik di Simpang Susun Gerbang Tol (GT) Madiun menuai pro-kontra. Di media sosial, bangunan itu disebut identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia, yakni palu-arit.
Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) selaku pengelola jalan tol ruas Ngawi - Kertosono, Dwi Winarsa mengatakan tugu itu bukan sebagai lambang PKI. Namun, sebagai simbol salah satu perusahaan milik negara itu.
“Dilihat dari sisi sudut tertentu tugu ikonik membentuk huruf J-N-K," kata Dwi dalam rilis yang diterima IDN Times, Senin (10/2).
Tugu tersebut kembali menjadi perbincangan setelah politikus partai Demokrat, Roy Suryo mencuitnya Minggu (9/2). "Tweeps, patung yang terletak di pinggir Jalan Tol Madiun ini lagi kontroversi, banyak pihak yang menginginkan patung ini dibongkar karena mengingatkan trauma masa lalu di daerah tersebut sekitar tahun 1948 silam. Bagaimana pendapat anda? Benarkah patung ini mirip-mirip simbol-simbol tertentu?" tulis Roy melalui akun Twitter resminya, @KRMTRoySuryo2. Cuitan Roy pun disambut oleh politikus partai Gerindra, Fadli Zon. "Kesan “Palu Arit” tak bisa dinafikan. Apakah ada kesengajaan?" cuitnya.