TNI Siapkan Peralatan Canggih dan Tim Penyelam Cari KMP Tunu Pratama

Intinya sih...
TNI Koarmada II siapkan helikopter, KRI, dan peralatan canggih untuk mencari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Pencarian melibatkan tim penyelam berpengalaman dengan kemampuan mendeteksi benda logam hingga kedalaman 400 meter di bawah laut.
Sebanyak 36 korban berhasil dievakuasi, namun masih ada beberapa korban lainnya yang masih dalam pencarian.
Banyuwangi, IDN Times - Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali memasuki hari ketiga, Sabtu (5/7/2025). Koarmada II saat ini tengah menyiapkan berbagai peralatan canggih dan tim penyelam untuk mencari keberadan kapal.
Panglima Komandan Armada (Pangkoarmada) II, I Gung Alit Jaya mengatakan, pihaknya baru saja datang di Posko Ketapang dengan membawa Helikopter Panther HS 1309 yang nantinya akan ikut dalam operasi pencarian. Helikopter tersebut dilengkapi dengan detektor sonar bawah laut.
"Kami baru tiba dengan helikopter Panther HS 1309 ini juga akan bergabung untuk melaksanakan pencarian," ujarnya di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (5/7/2025).
Selain helikopter, pada pencarian hari ketiga ini pihaknya juga mendatangkan satu KRI, yakni KRI Pangyudo. KRI tersebut memiliki kemampuan bawah air yang bisa mendeteksi radio dan logam.
"Nanti bisa mendeteksi benda-benda khususnya logam sampai dengan kedalaman 400 meter nanti dioperasikan KRI Pangyudo, kemampuan KRI Pangyudo juga dilengkapi dengan fix sonar yang secara otomatis bekerja nanti diawaki oleh operator KRI untuk mendeteksi berbagai logam," tuturnya.
Pihaknya juga membawa portable side scan yang memiliki kemampuan tiga dimensi untuk memetakan situasi atau kontur di bawah air. Lalu ada satu set alat magnetometer yang bisa mendeteksi kandungan magnet di dasar air.
"Selain itu juga kami membawa nanti KRI Fanildo multi sonar nanti itu akan kami kolaborasikan compare hasil-hasil ini semoga gambaran di bawah air bisa kita dapat semaksimal mungkin"
Alit menyebut, selain berbagai peralatan canggih, pihaknya kini tengah menyiapkan 15 personel penyelam berpengalaman. Nantinya tim penyelam akan melakukan pencarian hingga kedalaman 40 sampai 50 meter di bawah laut.
Kini mereka tengah melakukan medical chek up. Mereka juga tengah menyiapkan berbagai hal sebelum terjun ke laut.
"Kemudian bersama KRI Fanildo kami juga siapkan satu tim penyelam dari Dislamair Koarmada II berjumlah 8 personil yang sudah disiapkan kami matangkan kemarin dari Surabaya serta satu tim Sat Kopaska Koarmada II terdiri dari 7 personil dan memiliki kemampuan menyelam," jelasnya.
Pihaknya juga dibantu oleh Pushidosal dari Jakarta untuk memetakan kondisi bawa air. Nantinya pihaknya akan mempelajari berbagai data posisi terkahir kapal hilang kontak.
"Jadi pengembangan lingkaran berdasarkan arus. Arus itu ke mana sehingga kemungkinan dari datum itu hanyutnya ke arah mengikuti arus tersebut," pungkas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.
Per Sabtu (5/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 36 orang. 36 tersebut 6 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.