Ternyata ada 3 Satwa Langka di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Malang, IDN Times - Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membagikan video hasil kamera trap yang memperlihatkan dua ekor Macan Tutul Jawa melanistik atau biasa dipanggil Macan Kumbang yang hampir punah. Ternyata, tidak hanya Macan Kumbang saja hewan langka di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
1. Macan Tutul Jawa di TNBTS memiliki daya jelajah radius 100 kilometer per hari

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan jika di wilayahnya total ada sekitar 24 ekor Macan Tutul Jawa, harimau ini didominasi melanistik dengan warna bulu hitam dan biasa dipanggil Macan Kumbang. Macan Kumbang menjadi apex predator alias predator puncak yang mengontrol piramida rantai makanan di Bromo Tengger Semeru.
"Daya jelajah Macan kumbang bisa radius 100 km dalam sehari. Diduga ada 24 ekor Macan Tutul di TNBTS," terangnya saat konferensi pers di Kantor Balai Besar TNBTS pada Kamis (23/1/2025).
Macan Tutul Jawa dianggap sudah dewasa dan mulai bereproduksi biasanya diusia 2-3 tahun untuk betina, dan usia 3 tahun untuk jantan. Masa kawin Macan Tutul Jawa biasanya memulai masa kawin di bulan Oktober sampai Maret. Kemudian usai kehamilan Macan Tutul Jawa betina maksimal 90 sampai 95 hari.
2. Elang Jawa di TNBTS diperkirakan ada 37 ekor

Spesies lain yang hampir punah ada di TNBTS adalah Elang Jawa yang jadi hewan Nasional Indonesia, pasalnya ia jadi representasi lambang Garuda Pancasila. Rudijanta mengatakan diperkirakan ada 37 ekor Elang Jawa di Bromo Tengger Semeru.
"Elang Jawa di sini tiap tahun ada yang beranak. Kalau dari pemantauan kami, diperkiraan ada 37 ekor Elang Jawa di Bromo Tengger Semeru," ungkapnya.
Elang Jawa adalah hewan monogami, artinya mereka hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Elang Jawa mulai bisa bereproduksi saat dewasa atau di usia 3-4 tahun. Telur Elang Jawa sendiri menetas setelah dierami selama 33 hari, tapi induk Elang Jawa tetap akan menjaga anak-anaknya sampai 3-4 bulan.
3. Lutung Jawa di TNBTS unik, ada yang warnanya orange hingga kuning

Hewan langka terakhir di TNBTS adalah Lutung Jawa, Rudijanta tidak bisa memastikan berapa jumlah Lutung Jawa di Bromo Tengger Semeru. Yang pasti jumlahnya lebih banyak dibandingkan Macan Tutul Jawa maupun Elang Jawa, pasalnya mereka masih rutin melepas liarkan Lutung Jawa yang diberikan BKSDA dari masyarakat yang memelihara secara ilegal.
"Uniknya di Bromo, ada Lutung Jawa yang berwarna orange dan warna kuning. Padahal biasanya anakan saja yang berwarna kuning, lalu menjadi hitam saat dewasa. Tapi di sini mereka masih berwarna kuning atau orange sampai dewasa," pungkasnya.
Lutung Jawa sendiri diklasifikasikan dewasa atau siap kawin di usia 3-4 tahun. Lutung Jawa betina akan mengandung anaknya selama 6-7 bulan, dan setiap tahun hanya akan melahirkan 1 anak.