Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pramesti dan kawan-kawannya mengenakan masker untuk menghindari virus Corona. (Pramesti Ardita Cahyani for IDN Times)

Surabaya, IDN Times - Sudah empat hari Pramesti Ardita Cahyani, seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya terjebak di asramanya lantaran isolasi di Kota Wuhan, Tiongkok. Selain diresahkan dengan suasana mencekam akibat ancaman virus corona, saat ini Pramesti juga resah lantaran harga bahan makanan semakin meningkat.

 

1. Mahasiswa yang terjebak di Wuhan menyetok bahan makanan

(IDN Times/Arief Rahmat)

Sejak diimbau untuk membatasi kegiatan luar ruangan, Pramesti sudah menyediakan stok bahan makanan di dalam kamarnya. Namun kini stok bahan makanan seperti beras, kentang, telor, dan mie semakin menipis karena ia memang hanya menyiapkan persediaan untuk 3 hari.

"Kami memang sudah diimbau untuk menyediakan stok makanan. Tapi waktu itu cuma cukup untuk 3-4 hari," tutur Pramesti saat dihubungi IDN Times, Senin (27/1).

2. Harga bahan makanan meningkat tajam

Pramesti dan kawan-kawannya mengenakan masker untuk menghindari virus Corona. (Pramesti Ardita Cahyani for IDN Times)

Akhirnya, ia pun memberanikan diri ke luar asrama untuk berbelanja di toko terdekat. Hanya saja, ia dikagetkan dengan harga bahan makanan yang meningkat tajam. Maklum, akses transportasi di Wuhan memang dibatasi dan kendaraan umum tidak lagi beroperasi.

"Kami kaget semuanya serba mahal. Naiknya sekitar 3 kali lipat," tuturnya.

Pramesti mengingat telah membeli sayur mayur yang sebenarnya seharga Rp30-50 ribu saja di hari normal. Namun tadi, ia harus merogoh kocek hingga Rp200 ribu.

3. Pihak kampus akan bantu pendanaan

Rektor Unesa Profesor Nurhasan. (IDN Times/Fitria Madia)

Kegelisahan mahasiswa Unesa ini pun telah sampai di telinga sang rektor, Nurhasan. Ia lalu berjanji untuk mengirimkan tambahan dana bagi mahasiswanya yang terjebak di Wuhan. Ia juga akan mengurus penambahan beasiswa bagi 4 orang yang sebenarnya sudah habis.

"Saya juga dengar kacang-kacangan awalnya harga Rp20 ribu jadi Rp80 ribu. Pokoknya jangan sampai kalian kurangi makan. Karena itu malah bahaya. Harus banyak makan biar sehat jadi gak mudah terkena penyakit," ujar Nurhasan menirukan perkataannya kepada sang mahasiswa.

4. Jokowi akui kesulitan kirim logistik

Presiden Jokowi menunjau proyek kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (27/1). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu, Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo mengaku kesulitan memberi bantuan logistik ke Wuhan. Ia mengatakan, KBRI di Tiongkok sudah mencoba mengirimkan logistik ke sana. Namun terkendala kebijakan pemerintah setempat. Semua akses masuk dan keluar telah diblokade.

"KBRI juga secara detail mengikuti baik hal-hal yang berkaitan dengan paling rumit dan logistik. karena aturan main untuk masuk ke sana sekarang juga sudah sangat ketat sekali," ungkapnya.

"Kita mengirimkan logistik masih dalam proses pendalaman oleh KBRI, kita agar semuanya bisa terlayani dan berjalan dengan baik," tandasnya.

Editorial Team