Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Madiun, IDN Times – Perekonomian mayoritas para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Madiun terdampak pandemik COVID-19. Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakop dan UM) setempat Dyah Kuswardani, mengatakan kondisi ini dampak dari PPKM.

“Dampaknya banyak dirasakan PKL (pedagang kaki lima) bidang kuliner di kawasan alun-alun dan Taman Kota Caruban karena dampak dari beberapa kali penutupan pada tahun lalu,” kata dia, Sabtu (15/1/2022).

1.Sebagian di antaranya memilih banting setir

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat menemui pedagang kaki lima di Alun-alun Kota Batu. Dok/Humas Pemkor Batu

Selain kuliner, pengusaha jasa persewaan mainan anak di fasilitas ruang terbuka itu juga kena imbasnya. Adapun jumlahnya lebih dari 200 orang yang sebagian di antaranya terpaksa mengais rezeki dengan membuka usaha lain.

“Hal ini sesuai pemantauan kami. Tapi, kami belum mendata secara langsung jumlah UMKM yang terdampak langsung,” ujar Dyah.

2.Pemkab sebagai fasilitator usulan penerimaan BPUM

Petugas Disperindagkop UM Kabupaten Madiun sedang melayani pemohon BPUM. Dok. IDN Times/Istimewa

Hanya saja, pihak Disperdakop tetap menerima usulan dari ribuan pelaku usaha yang mengajukan diri sebagai penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Petugas organisasi perangkat daerah (OPD) itu hanya sebatas sebagai fasilitator.

Sebab, proses verifikasi untuk dinyatakan lolos atau tidaknya sebagai penerima bantuan ditentukan pemerintah pusat. Setelah dinyatakan layak, maka pelaku usaha yang bersangkutan menerima dana Rp 1,2 juta yang ditrasfer langsung ke rekening penerima.

3.Disperdakop bantu penerbitan NIB

Pelaku UMKM yang tengah menyiapkan pesanan konsumen. IDN Times/Dhana Kencana

Dyah berharap agar nantinya BPUM untuk tahun 2022 dikucurkan pemerintah pusat. Bantuan langsung tunai (BLT) bagi pelaku UMKM itu dinilai dapat membantu pelaku usaha untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

“Tahun ini, kami juga memprogramkan untuk membantu pengusaha menerbitkan NIB (nomor induk berusaha), memfasilitasi pembuatan merek, dan packaging yang bagus,” ucap Dyah. Upaya ini diharapkan mampu mengangkat perkembangan UMKM di Kabupaten Madiun.

Editorial Team