Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Umar Patek saat perkenalan 'Ramu Kopi' produk kopi buatannya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Umar Patek saat perkenalan 'Ramu Kopi' produk kopi buatannya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Mantan terpidana teroris (napiter) bom Bali 1, Umar Patek memperkenalkan produk kopi racikan 'Ramu Kopi' di Hedon Estate Surabaya Selasa (3/6/2025) malam. Produk kopi buatannya itu, menjadi pembuktian bahwa Umar kini tak lagi meracik bom, tetapi meracik kopi.

Kopi racikan Umar ini bervariasi, ada yang kopi dengan aroma rempah, ada pula kopi Ijen dan kopi tubruk. 

Peluncuran 'Ramu Kopi' ini dihadiri dan mendapat dukungaan berbagai pihak, mulai dari Mantan Pimpinan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Komjen Pol Marthinus Hukom, Bupati Sidoarjo, Subandi, Tokoh Perkebunan, Arum Sabil, hingga pebisnis yang juga mantan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Dahlan Iskan.

Umar mengatakan, melalui kopi racikannya, ia ingin memulai jalan hidupnya yang baru. Oleh sebab itu, merek dagang kopi tersebut diberi nama 'Ramu', yang merupakan kebalikan dari nama Umar.

“Ramu, kalau di balik itu Umar. Ini bukan sekadar kopi, ini tentang perubahan memilih hidup baru,” ujar Umar dalam peluncuran tersebut. 

Umar menyadari dulu memang ia dikenal sebagai sosok yang menyakiti orang lain. Namun, lewat kopi racikannya itu, ia ingin orang mengenalnya sebagai sosok peramu rasa cinta dan damai melalui segelas kopi.

“Saya dulu dikenal karena hal yang menyakitkan dunia, kini (saya) meramu rasa menyeduh, damai. Rasa pahit itu dulu menghancurkan, sekarang pahit ini (kopi) menyembuhkan," ungkap Umar.

Umar menjelaskan bagaimana akhirnya ia bisa memiliki produk kopi tersebut. Awalnya pada Januari 2023 silam, pasca ia keluar dari Lapas, seorang bernama drg David Andreasmito mendatanginya. Umar ingin mendapatkan pekerjaan dari David, tetapi ia tak tahu apa keahliannya. 

“Beliau (David) selalu menawarkan saya, menyotorkan ini uang. Saya tolak, saya gak mau. Bukan ini yang saya butuhkan, tapi kerja yang saya butuhkan," terang Umar. 

Pertemuan berikutnya, Umar menyodorkan segelas kopi racikannya kepada David. Saat itu lah, David tertarik dengan kopi buatan Umar. David kemudian sepakat untuk membantu Umar memulai membuat produk kopi.

" Pada saat beliau hadir datang ke rumah saya dan saya suguhi kopi, setelah itu beliau merasa suka dan menyuruh saya coba membuatkan kopi yang seperti ini" jelas Umar

Umar lalu dibantu oleh ahli kopi dari Probolinggo untuk memproduksi kopi dengan skala yang cukup besar. Kopi tersebut juga dijual di kedai kopi milik David.  "Dan kemudian di situlah dokter David menawarkan kita, kamu jual kopi kamu ini ke kafe saya, karena kafe saya punya pelanggan," ungkap Umar.

Sementara itu, Drg David Andreasmito mengatakan ia bersedia membantu Umar karena ingin merangkul mantan napiter itu agar menjadi manusia baru. Terlebih dalam perjalanan bertemu Umar, David merasa tak ada kebencian di mata Umar kepada dirinya.

"Dia tau saya non musilom tapi dia mau dekat saya. Bukan karena uang, dia dekat sama saya karena dia bisa bercanda saat dia sama saya, itu membuat saya bahagia,” ungkap David.

David berharap bila nantinya bisnis Umar ini sukses, Umar akan menjadi kepanjangan tangannya untuk ikut membantu orang lain. Tak terkecuali bagi penyintas bom Bali.

 "Kalau Umar sukses dia bisa jadi kepanjangan tangan saya untuk tolong orang lain,” pungkas dia.

Mantan Pimpinan Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Komjen Pol Marthinus Hukom yang hadir dalam peluncuran tersebut mengapresiasi perubahan Umar. Sebab, Komjen Pol Marthinus yang kini adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) mengetahui bagian perjalanan hidup Umar.

Ia pun mengenang bagaimana dulu Umar terlibat dalam aksi terorisme bersama Amrozi. Dirinya dan Umar sempat bermusuhan. Namun, ketika Umar tertangkap pada 2011 silam dan dipenjara, keduanya berhenti berelisih. “Kita selesai bermusuhan hanya setelah meletakkan senjata, hari ini kita sama-sama meletakkan senjatakita karena satu bangsa,” ujarnya.

Ia pun berharap, perjalanan hidup Umar yang berusaha menjadi orang baik ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak. Bahwa, siapapun yang pernah menjalani hidup sebagai orang yang salah, bisa berubah menjadi lebih baik.

"Maka kita berdoa pada saudara-saudara kita yang lain yang dulunya berjuang dengan senjata tapi hari ini berjuang menegakkan kemanusiaan, cinta kasih tanpa batas,” pungkas dia.

Editorial Team