Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti saat mendatangi salah satu rumah pelaku tawuran di Surabaya, Senin (5/12/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - RM (47) menangis saat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Surabaya, Reni Astuti mendatanginya. Kepada Reni, ia mengaku tak menyangka anaknya R (19) menjadi salah satu pelaku tawuran di daerah Keputih Surabaya pada, Jumat (2/12/2022) lalu. 

Ia bahkan sempat ikut mengimap semala di Polsek Sukolilo Surabaya menemani anaknya. Padahal, saat RM sedang sakit. "Saya habis operasi kista, mata saya sakit, bapaknya sakit asma jadi saya yang menunggu," ujarnya kepada Reni di rumahnya yang berada di Lakarsantri Surabaya, Senin (5/12/2022). 

Wajar jika RM kaget. Sepengetahuannya, sang anak tak pernah aneh-aneh. Sehari-hari R bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. "Dia kerja freelance, jadi tukang cuci piring di restoran, kadang kuli batu. Dia pengennya kerja seperti Satpam gitu bu," ungkapnya. 

Di sebelah RM yang sedang menahan tangis, R tampak tertunduk lesu. Ia menjawab pertanyaan Reni dengan suara lirih. R mengaku bahwa motivasinya ikut tawuran hanya ingin membela perguruan silatnya. Dia merasa terpanggil setelah mendengar kabar guru besar perguruannya dihina oleh perguruan silat lainnya. 

Editorial Team