Jakarta, IDN Times – Tsunami menerjang wilayah pantai di Selat Sunda, Banten, pada Sabtu, pukul 21.27 WIB. Akibat peristiwa ini, sebanyak 222 orang meninggal dunia dan 28 lainnya dinyatakan hilang.
BNPB juga mencatat 843 orang mengalami luka-luka. Sehingga total sementara korban mencapai 1093 korban. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena proses evakuasi korban masih terus belangsung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka.
"Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu," ujar Sutopo dalam akun Twitter miliknya.
Meski fenomena tsunami tersebut tergolong langka dan tsunami bisa terjadi kapan saja, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan beberapa program penanggulangan tsunami, seperti alat pendeteksi tsunami dan pembangunan shelter.
Namun kenapa masih banyak nyawa yang tidak terselamatkan? IDN Times merangkum 2 program yang dibangun oleh pemerintah, namun dirusak oleh tangan-tangan jahat sekelompok orang.