Madiun, IDN Times – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Madiun sejak Selasa (28/10/2025) malam meninggalkan kepanikan di Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan. Tanah di kawasan lereng tersebut tiba-tiba retak dan bergeser, membuat delapan rumah warga mengalami kerusakan parah.
Tanah Retak di Dagangan Madiun, 10 KK Mengungsi ke Musala

Intinya sih...
- Retakan muncul setelah hujan deras semalaman, menyebabkan delapan rumah mengalami kerusakan parah. 
- Panik, warga lari ke musholla desa yang berada di tempat lebih tinggi untuk mengungsi. 
- BPBD Madiun turun tangan dengan mendata kerusakan dan memantau pergerakan tanah, sementara warga berharap tanah kembali stabil. 
1. Retakan muncul setelah hujan deras semalaman
Hujan deras yang turun sejak malam hingga dini hari memicu pergeseran tanah di sekitar pemukiman warga. Akibatnya, delapan rumah mengalami kerusakan berat, sebagian lantai ambles dan dinding rumah retak lebar.
Salah satu warga, Sumiati (40), menceritakan detik-detik mengerikan saat rumahnya terbelah dua. “Begitu hujan reda, lantai rumah langsung retak semua. Suaranya seperti tanah meletus,” ujarnya dengan wajah lesu.
Retakan tanah di sekitar rumah warga bahkan mencapai lebar 10 hingga 15 sentimeter, membelah bangunan dari ruang tamu hingga dapur.
2. Panik, warga lari ke musala
Situasi kian mencekam saat retakan terus melebar. Sepuluh kepala keluarga akhirnya memilih meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke musala yang berada di tempat lebih tinggi.
Warsini (38), salah satu warga terdampak, mengaku hanya sempat menyelamatkan anak-anaknya. “Kami gak sempat bawa apa-apa, langsung lari ke musholla,” tuturnya.
Malam itu, musholla berubah jadi tempat perlindungan darurat. Anak-anak menangis ketakutan, sementara para orang tua hanya bisa berdoa agar tanah berhenti bergerak.
3. BPBD Madiun turun tangan
Petugas BPBD Kabupaten Madiun langsung mendatangi lokasi untuk mendata kerusakan dan memantau pergerakan tanah. Hingga kini, kawasan Dusun Morosowo masih berstatus rawan longsor.
"Kalau hujan turun lagi, kami siap mengungsi. Rumah kami belum aman,” kata Warsini.
BPBD mengimbau warga tetap waspada dan menghindari area yang menunjukkan tanda-tanda retakan baru. Sementara itu, warga berharap tanah kembali stabil agar mereka bisa pulang dan beristirahat dengan tenang seperti sedia kala.