Batu, IDN Times - Nasib Malang dialami oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batu, pasalnya mereka terpaksa menghentikan semua aktivitas operasionalnya untuk sementara karena tidak memiliki anggaran. Penghentian aktivitas ini sudah dilakukan sejak Jumat (1/8/2025), atau jelang kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Tak Punya Anggaran, PMI Kota Batu Stop Aktivitas Sementara

Intinya sih...
PMI Kota Batu menghentikan semua aktivitas operasional karena tidak memiliki anggaran.
Kantor PMI Kota Batu ditutup karena keterlambatan pencairan dana dari APBD Kota Batu, menyebabkan relawan tidak menerima gaji sejak Februari 2025.
PMI Kota Batu membutuhkan anggaran Rp9 juta per bulan untuk aktivitas kemanusiaan, namun belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
1. PMI Kota Batu tidak memiliki lagi anggaran untuk operasional kantor
Kepala Markas PMI Kota Batu, Abdul Mutholib membenarkan jika mereka telah menghentikan semua aktivitas operasional sejak kemarin. Hal ini karena mereka tidak lagi memiliki anggaran untuk operasional kantor mulai dari untuk BBM (Bahan Bakar Minyak) ambulans, obat-obatan, tagihan air, tagihan telepon, sampai tagihan WIFI.
Sehingga ia terpaksa menutup kantor PMI Kota Batu yang ada di Jalan Kartini Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Abdul mengungkapkan penutupan kantor ini dikarenakan keterlambatan pencairan dana dari APBD Kota Batu. Tak tanggung-tanggung, keterlambatan pencairan ini terjadi sejak Februari 2025.
"Sejak Februari itu kita bertahan lewat dana talangan dari saya, bendahara, dan beberapa teman-teman internal. Sejak Februari itu kita sudah keluarkan Rp80 juta dari dana talangan pribadi tadi," terangnya saat dihubungi pada Sabtu (2/8/2025).
2. Abdul mengaku sudah tidak mendapatkan gaji sejak Februari 2025
Abdul mengaku kalau sejak dana untuk PMI Kota Batu tidak cair, otomatis dirinya bersama staf administrasi dan sopir ambulans tidak menerima gaji. Bukan hanya tidak menerima gaji, mereka bahkan harus mengeluarkan biaya untuk operasional kantor PMI Kota Batu sejak Februari 2025 sampai Juli 2025.
"Di PMI Kota Batu itu ada 3 orang relawan termasuk saya yang sistemnya honor, jadi memang sejak Februari itu tidak dapat gaji. Kemarin kita masih sanggup menanggung anggaran untuk kantor, sekarang kita sudah tidak sanggup lagi," jelasnya.
Menurutnya, keterlambatan pencairan anggaran untuk PMI Kota Batu memang hal yang biasa terjadi sebelum-sebelumnya. Tapi menurutnya tahun ini adalah yang terburuk, sehingga mereka harus menutup kantor karena memang benar-benar tidak ada anggaran selama 6 bulan terakhir.
3. PMI Kota Batu setidaknya butuh anggaran Rp9 juta per bulan untuk hidup
Abdul menjelaskan kalau PMI Kota Batu minimal membutuhkan anggaran Rp9 juta per bulan untuk bisa menjalankan aktivitas kemanusiaan di Kota Batu. Ia mengaku sudah pontang-panting mencari bantuan, tapi hasilnya nihil.
"Kami hanya bisa memohon maaf kepada masyarakat Kota Batu karena tidak bisa memberikan bantuan kemanusiaan lagi untuk sementara ini. Semoga kedepannya ada perhatian dari pemerintah," pungkasnya.
Dengan vakumnya kantor PMI Kota Batu, menyebabkan masyarakat belum bisa memanfaatkan ambulans milik PMI Kota Batu karena tidak ada anggaran untuk BBM. Tentu ini jadi kerugian bagi masyarakat Kota Batu itu sendiri.