Surabaya, IDN Times - Penyidikan terus dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) dalam kasus kosmetik ilegal Derma Skin Care (DSC) Beauty. Usai memeriksa pedangdut Nella Kharisma dan Via Vallen, kepolisian masih menunggu kepastian jadwal Olla Ramlan. Artis ternama ini diketahui ikut menjadi endorse artist produk dari DSC Beauty.
Sebenarnya, Olla Ramlan dijadwalkan memenuhi panggilan Polda Jatim pada 3 Januari 2019. Namun dia menundanya. "Minggu ini yang bersangkutan melalui manajemennya menyatakan ditunda," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (4/1).
Mengetahui konfirmasi penundaan tersebut, Polda Jatim pun mengatur ulang jadwal Olla untuk bisa memenuhi panggilan. Barung memastikan bahwa minggu depan segera diperiksa. "Agar yang bersangkutan cepat diperiksa. Kita menunggu manajemen Olla untuk kita sinkronkan dengan penyidik Polda Jatim. Karena kasus ini terus terang saja menyangkut orang banyak," katanya.
Pria dengan tiga melati emas menambahkan, bahwa distribusi atau sebaran pemasaran produk DSC Beauty sudah meluas. Dia menyebut ada ribuan orang yang telah memakai kosmetik oplosan ini. "Karena produk ini banyak dicari, ternyata ara publik figur yang ikut mengiklankan di media sosial," tambah Barung.
Sementara untuk satu artis lainnya Nia Ramadhani yang dijadwalkan oleh Subdit Tipidter Ditreskrimsus memenuhi panggilan pada 5 Januari 2019, Barung meralatnya. Karena sampai saat ini menurutnya belum terjadwal. "Nanti kita tanyakan kepada penyidik. Yang jelas Olla dulu baru Nia Ramadhani," terangnya.
Sebelumnya, Kasubdit Tipidter Polda Jatim, AKBP Rofiq Rofiq Ripto Himawan mengatakan kalau pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan Olla dan Nia. Keduanya dipanggil hanya sebagai saksi saja, seperti halnya Via dan Nella. "Kita (Polda Jatim) sudah layangkan pemanggilan itu OR sama NR," ujarnya, Kamis (20/12).
Rofiq menambahkan, bahwa surat tersebut telah diterima oleh Olla dan Nia. Keduanya memastikan telah konfirmasi memenuhi panggilan pada Januari 2019. "Insyaallah kalau nggak salah tanggal 3 sama 5 Januari," katanya.
Sebelumnya setidaknya ada enam perempuan yakni VV, NR, MP, NK, DJB dan DK yang menjadi endorse produk kosmetik ilegal dengan merek DSC Beauty dari Kediri yang tidak terdaftar di BPOM. Polisi mengamankan satu tersangka berinisial KIL. Selama dua tahun, tersangka memproduksi kosmetik menggunakan bahan untuk campuran dari sejumlah merek terkenal, antara lain Marcks Beauty Powder, Mustika Ratu, Sabun Papaya, Vivo Lotion, Vasseline, Sriti dan lain-lain.
Tersangka KIL juga menjual produknya dengan banderol mulai dari Rp350.000 hingga Rp500.000 per paketnya. Dalam sebulan, tersangka mampu menjual sebanyak 750 paket dengan wilayah penjualan mulai dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar.
Dalam perkara ini, tersangka dijerat Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp1,5 miliar.