Magetan, IDN Times – Lantaran tidak kujung diperbaiki, atap ruang kelas di SD Negeri Ngelang 1 di Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, akhirnya roboh pada Rabu sore (12/2/2025) pukul 16.30 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena para siswa telah pulang sebelum insiden terjadi.
Tak Kunjung Diperbaiki, Sekolah Dasar di Magetan Roboh

1. Kronologi gedung sekolah roboh
Dugaan sementara, bangunan lapuk akibat faktor usia. Kondisi ini diperparah oleh hujan deras disertai angin kencang yang belakangan sering melanda wilayah tersebut. Akibat robohnya atap ruang kelas dua, seluruh barang di dalamnya tertimpa reruntuhan. Tidak hanya itu, dua ruang kelas lainnya juga terancam roboh.
Kini, sebanyak 13 siswa kelas dua, tiga, dan empat terpaksa dipindahkan sementara ke musaa sekolah. Mereka harus belajar dalam kondisi seadanya, bahkan harus duduk lesehan hingga berjongkok.
“Saya lebih memilih sekolah diperbaiki segera daripada makan gratis,” ungkap Bagas Tinard Nurrohman, siswa kelas empat.
Senada dengan Adella Clara Andini siswi kelas tiga. Ia mengaku takut, kelasnya roboh menimpa para siswa. "Kami ingin segera diperbaiki biar belajarnya tetap semangat tanpa ada ras was-was," pintanya.
2. Bangunan lapuk dimakan usia
Sementara itu, kepala SD Negeri Ngelang 1, Eni Hidayati, mengungkapkan bahwa sebelumnya ia mendapat kabar dari warga yang mendengar suara keras saat atap sekolah roboh. “Barang-barang di dalam kelas juga tertimpa reruntuhan. Untuk proses belajar mengajar, para siswa sudah kami pindahkan ke mushola untuk sementara,” ujarnya saat ditemui di sekolah Kamis (13/2/2025).
Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Magetan langsung turun tangan membersihkan puing-puing bangunan. Petugas BPBD, Bambang Alfian menyebut bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh usia bangunan serta angin kencang yang masih sering terjadi di wilayah tersebut.
3. Sudah ajukan perbaikan sejak 2015
Untuk diketahui, pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magetan sejak tahun 2015. Namun, hingga kini, permohonan tersebut belum juga terealisasi. Masyarakat dan para siswa berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki bangunan sekolah, agar mereka bisa kembali belajar dengan nyaman dan aman.