Surabaya, IDN Times - Suhu udara di kawasan Surabaya Raya sedikit lebih dingin dari biasanya, baru-baru ini. Pantauan pengukur suhu di ponsel pintar, mencapai 29 derajat celcius. Ternyata, saat ini ada fenomena 'bediding'.
Warga Ngagel, Surabaya, Wahyu Hestining mengakui kalau hawa dingin dirasakannya setiap dini hingga pagi hari. Bahkan dirinya yang terbiasa dengan kipas angin, sampai harus mematikannya karena kedinginan.
"Selimutan saja masih terasa dinginnya jadi saya matikan kipas angin agar sedikit hangat," ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Namun, lanjut Wahyu, suhu dingin itu tidak bertahan lama. Memasuki siang hari, suhunya kontras. Terasa sangat panas. Sebagai pekerja lapangan, ia pun beberapa kali harus mampir ke minimarket kawasan Kota Pahlawan untuk sekadar beli air dingin.
"Tapi sore kadang hujan, dan paginya selalu dingin sampai bediding," ungkapnya.
Hal senada dialami warga Driyorejo, Gresik, Santi. Ia merasa sangat kedinginan saat pagi hari. Bahkan dirinya harus menggunakan dua selimut untuk mengatasi rasa dingin tersebut. "Saya tidak kuat dinginnya," ucapnya.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Juanda, Rendy Irawadi nengatakan, memang saat ini kondisi bediding sedang terjadi di Surabaya raya. Fenomena dingin ini disebabkan beberapa faktor. "Langit cerah pada malam hari dengan minim tutupan awan dan angin yang tenang, menyebabkan panas yang dilepaskan oleh bumi tidak terpantul kembali ke bumi dan langsung terlepas ke atmosfer, sehingga udara dirasakan lebih dingin dari biasanya," jelasnya.
Selain itu adanya, pengaruh angin dari Australia yang cenderung dingin dan kering juga berkontribusi pada fenomena dingin ini. "Kondisi ini yang membuat kondisi di Surabaya alami dingin yang berlebih," terang Rendy. Kondisi dingin hingga mbediding ini juga disebabkan saat malam Kota Surabaya sekitarnya diguyur hujan. "Itu faktor lainnya yang membuat kondisi semakin dingin," bebernya.
Rendy menjelaskan bahwa fenomena dingin ini akan berlangsung hingga Agustus, saat puncak musim kemarau. "Biasanya sampai Agustus nanti, saat puncak musim kemarau," tegasnya. "Kondisi seperti ini terjadi di beberapa wilayah Surabaya Raya," pungkasnya.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Surabaya Raya Rasakan Bediding, BMKG Ungkap Faktornya

ilustrasi kedinginan (pexels.com/Roman Polenin)
Intinya sih...
Suhu udara di Surabaya Raya lebih dingin dari biasanya, mencapai 29 derajat celcius.
Fenomena 'bediding' disebabkan oleh langit cerah pada malam hari, angin tenang, dan pengaruh angin dingin dari Australia.
Kondisi dingin ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus saat puncak musim kemarau.
Editorial Team
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us