Surabaya Bentuk 153 Koperasi Merah Putih, Baru Tiga yang Beroperasi

- 153 kelurahan di Surabaya membentuk Koperasi Merah Putih
- Hanya tiga koperasi yang telah beroperasi dengan bidang usaha bahan pokok, simpan pinjam, dan toko klontong
- Pemerintah pusat akan memberikan bantuan permodalan untuk koperasi simpan pinjam dan target 150 koperasi lainnya beroperasi pada September 2025
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 153 kelurahan di Surabaya telah membentuk Koperasi Merah Putih. Tetapi, baru tiga koperasi yang telah beroperasi.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat mengikuti peluncuran Koperasi Merah Putih bersama Presiden RI secara daring mengatakan, 153 koperasi yang telah terbentuk itu sudah tercatat di Kementrian Hukum (Kemenkum). "Di Surabaya Alhamdulillah (Koperasi Merah Putih) sudah terbentuk (di) 153 kelurahan," ujar Eri, Senin (21/7/2025).
Sementara, tiga koperasi yang telah beroperasi itu ada yang bidang usaha bahan pokok, simpan pinjam dan toko klontong. Koperasi bidang usaha bahan pokok bahkan telah bekerjasama dengan Kota Blitar untuk menyuplai bahan seperti sayuran, beras dan lain sebagainya. "Nanti kita akan tidak lanjutkan dengan Bulog sehingga koperasi-koperasi ini seperti penjualan beras-beras yang tidak boleh melebihi HET maka itu juga bisa dilakukan di koperasi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surabaya. Bahan pokok dari koperasi Merah Putih akan disalurkan ke hotel dan restoran di Surabaya.
"Kita akan lakukan MOU, kita lagi lakukan perhitungan bahwa kebutuhan seperti kebutuhan beras, kebutuhan sayur yang ada di tempat-tempat perizinan, investasi yang ada di Surabaya, maka akan dipenuhi oleh koperasi Merah Putih dengan persyaratan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan investasi tadi apakah itu sayur, beras, dan lainnya sesuai dengan standar yang ditentukan oleh tempat-tempat perhotelan atau rumah makan tadi," katanya.
Sementara untuk koperasi bidang usaha simpan pinjam, bantuan permodalan akan disiapkan dari pemerintah pusat. Pemkot Surabaya membantu pinjaman dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
"Jadi nanti kita buka atau yang kalau koperasinya bergerak besar itu kita bunganya adalah UMKM yang kita maksimalkan 0 sampai dengan 3 persen. Tapi rata-rata 3 persen karena kita menggunakan di BPR. Jadi maksimalnya bunganya adalah 3 persen," jelasnya.
Kemudian untuk koperasi toko klontong, akan digerakkan di setiap kampung. Sehingga, ekonomi di setiap kampung bisa berputar.
"Alhamdulillah dengan koperasi merah putih ini, maka ini seperti targetnya presiden tadi ya saya kan sampaikan ke warga. Eh, warga lek tuku ya tuku nang nggone Koperasi Merah Putih (Warga, kalau mau beli ya beli di Koperasi Merah Putih). Di situ itu adalah pergerakan untuk warga sendiri," tuturnya.
Menghindari adanya penyalahgunaan oleh ketua koperasi, Eri memastikan kegiatan koperasi dilakukan secara digitalisasi. Sehingga, keuangan Koperasi Merah Putih dipastikan transparan.
"Jadi di koperasi Merah Putih ini sudah semuanya digitalisasi didampingi oleh kadis koperasi. Jadi aplikasi-aplikasinya termasuk barang masuk, barang keluar, terus transaksi semua dilakukan melalui aplikasi. Sehingga di situ kita akan melihat bahwa apa yang sudah transaksi ada berapa sampai akhir dengan sisa hasil usaha yang akan kita bagi maka keuntungannya berapapun sudah tercover melalui digitalisasi," terangnya.
Eri pun menargetkan, 150 koperasi yang belum beroperasi, ditargetkan akan beroperasi pada September 2025. Tetapi, target tersebut disesuaikan dengan masing-masing koperasi. "Kita lihat ya, kita lihat karena di masing-masing kelurahannya. Karena targetnya koperasi ini harus bergerak semuanya," pungkas dia.