Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Intinya sih...

  • Menteri LHK dorong pemerintah dan BUMN rehabilitasi DAS Brantas

  • Menteri LHK berharap Sungai Brantas tidak bernasib sama seperti sungai-sungai di Jakarta

  • Sumber air di Arboretum Sumber Brantas dilaporkan tercemar begini tanggapan Menteri LHK

Batu, IDN Times - Belakangan sumber mata air yang ada di Kota Batu dilaporkan mulai terancam akibat pencemaran air hingga pembangunan di kawasan resapan air. Oleh karena itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq memantau langsung situasi di Arboretum Sumber Brantas Jalan Raya Sumber Brantas Nomor 213, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Rabu (16/7/2025).

1. Menteri LHK dorong pemerintah dan BUMN rehabilitasi DAS Brantas

Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Dalam kesempatan tersebut, Hanif menyampaikan kalau sumber mata air di Arboretum Sumber Brantas merupakan sumber mata air untuk wilayah Kota Batu sampai Surabaya Sepanjang. Namun timbul dinamika pembangunan yang mendistruktif mengurangi kapasitas sungainya itu mulai dari sedimentasi, penyempitan sungai, dan pencemaran sungai.

"Sungai Brantas dan Bengawan Solo termasuk sungai sungai yang tercemar di tanah air kita, sehingga tercemarnya kualitas air kita. Untuk itu, sudah menjadi tugas saya menyelesaikannya," terangnya.

Hanif juga menilai kalau tutupan pohon di sekitar Arboretum Sumber Brantas masih kurang, sehingga ia minta Pemerintah Kota Batu, Pak Direktur Utama Jasa Tirta, dan Direktur Nusantara Power untuk menanam lebih banyak pohon untuk rehabilitasi hulu Sungai Brantas.

"Jasa Tirta dan Nusantara Power termasuk PLN berkewajiban menyiapkan sarana prasarananya. Mari kita kembalikan daya dukung hulu ke, hulu ini yang bener bener dijaga saya mendukung tidak semua orang bisa masuk di hulu ini karena di sini lah sumber utama air kita," ujarnya.

2. Menteri LHK berharap Sungai Brantas tidak bernasib sama seperti sungai-sungai di Jakarta

Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Untuk pencemaran sungai, Hanif akan segera memanggil Direktur Utama Jasa Tirta 1 dan 2 yang bertanggung jawab pada pengelolaan sungai di Pulau Jawa. Pemanggilan ini untuk menjelaskan apa saja yang menjadi penyebab tercemarnya kualitas air sungai. Ia ingin, sungai-sungai di Jawa Timur tidak bernasib sama seperti sungai-sungai di Jakarta.

"Di Jakarta ada 13 sungai utamanya tercemar berat. Saya harus minta penjelasan, direktur utama jasa tirta 1 maupun 2 untuk menjelaskan kepada pemerintah kepada menteri lingkungan hidup penyebab tercemarnya sungai sungai tersebut. Setelah itu, maka akan kami desain langkah-langkah penertibannya. Kita wajib mengembalikan peradaban sungai yang selama ini kita tinggal, terutama Jabodetabek, yang terlalu asik lebih menitik beratkan kepada air tanah," jelasnya.

Karena sungai yang tercemar, Hanif mengungkapkan kalau warga Jakarta akhirnya bergantung pada air yang dibor dari dalam tanah. Menurutnya, pengambilan air dari dalam tanah ini merupakan tanda bahwa lingkungan telah rusak.

"Kalau kita mengambil air tanah dan tidak mempedulikan air permukaan, maka hari itulah tanda tanda kerusakan dari lokasi atau area dimana kita mengambil air tanah tersebut. Jadi kita upayakan kembali ke jati diri kita untuk mendayagunakan air permukaan menjadi sumber utama dari semua proses kegiatan," tegasnya.

3. Sumber air di Arboretum Sumber Brantas dilaporkan tercemar begini tanggapan Menteri LHK

Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Beberapa aktivis lingkungan melaporkan kalau Beberapa sumber mata air di Kota Batu mengalami pencemaran akibat aktivitas lingkungan. Hanif menanggapi laporan ini dengan memerintahkan Direktur Jasa Tirta 1 untuk melakukan penyelidikan.

"Insyaallah pasti sudah ada datanya, tadi saya sudah melihat sekilas, bukti-bukti elektronik pembuangan limbah langsung ke badan sungai. Nanti tugas saya dengan Bu Gubernur dan Pak Gubernur untuk menangani secara hukum. Kita akan cari penyebab kandungan logam berat yang ada di hulu. DAS Brantas yang memang harus ketutup, tidak boleh semua orang bisa masuk untuk menjamin semua orang mendapat hak yang sama dari ketahanan air," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team