Surabaya, IDN Times - Pencarian terhadap Sugianto (69), warga Desa Jati Alun-Alun, Sidoarjo, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Jagir, Pintu Air Wonokromo Surabaya, akhirnya membuahkan hasil. Korban ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (30/10/2025) pagi.
Komandan Tim Rescue Kantor SAR Surabaya, Andi Pamudji, mengatakan penemuan korban terjadi saat tim melakukan asesmen di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah anggota melihat bagian tubuh korban mengambang di permukaan sungai.
“Tim kemudian mendekati dengan perahu karet dan mengevakuasi korban,” ujar Andi.
Korban ditemukan berjarak sekitar 100 meter dari titik awal dugaan tenggelam yang sempat ditunjukkan oleh saksi pada Rabu (29/10/2025). Setelah dievakuasi, jenazah diperiksa tim Inafis sebelum dibawa ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Informasi dugaan tenggelamnya korban awalnya diterima Kantor SAR Surabaya dari BPBD Kota Surabaya. Rekaman CCTV milik Jasa Tirta I di Dam Rolak Wedok juga memperkuat dugaan tersebut, karena kamera menangkap Sugianto berada di kawasan pintu air namun tidak terlihat kembali setelah menyeberang.
“CCTV tidak memperlihatkan korban tenggelam, tapi tidak ada rekaman korban kembali. Selain itu ditemukan bekas terpeleset di bibir sungai,” kata Andi.
Proses pencarian dilakukan menggunakan metode penyelaman dan penyisiran aliran sungai dengan tiga perahu karet milik Kantor SAR Surabaya, BPBD Surabaya, dan DPKP Surabaya.
Unsur yang terlibat antara lain Kantor SAR Surabaya, BPBD Kota Surabaya, Polsek dan Koramil Wonokromo, Satpol PP, DPKP Surabaya, Praja Wonokromo, SAR Ditsamapta Polda Jatim, Dinsos Surabaya, Inafis, SAR Polrestabes, IOF, serta sejumlah potensi SAR dari Surabaya dan Sidoarjo.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai, terutama menjelang musim hujan. “Warga yang sehari-hari beraktivitas di bantaran sungai harus tetap waspada. Musibah dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, terlebih Surabaya sudah memasuki musim hujan,” pesan Nanang.
