Juariyah saat mencoba bertemu Presiden Joko Widodo. (IDN Times/istimewa)
Salah seorang ibu dari korban Tragedi Kanjuruhan, Juariyah membentangkan foto anaknya di depan rombongan Jokowi yang berhenti di Pasar Bululawang. Ia membentangkan foto putrinya yang menjadi salah satu korban meninggal di Stadion Kanjuruhan, Sifwa Dinar Artamevia. Ia berharap kepedulian Presiden RI ke-7 ini menengok kepada nasibnya.
Ia datang bersama keluarga korban lainnya yang juga menuntut perhatian pemerintah pusat. Namun, keinginan mereka mendekati orang nomor satu di Indonesia ini dihalang-halangi tim pengamanan yang telah berjaga sejak pagi.
"Saya jauh-jauh datang dari Pasuruan hanya untuk meminta keadilan Tragedi Kanjuruhan. Anak saya meninggal saat peristiwa tersebut," teriak Juariyah dengan suara parau saat mencoba mendekati Jokowi.
Juariyah dan para keluarga korban tidak terima dengan hasil persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Dimana 5 terdakwa mendapatkan vonis ringan, 3 terdakwa divonis penjara di bawah 2 tahun, dan 2 terdakwa dari unsur kepolisian mendapatkan vonis bebas.
"Kenapa yang menembak (gas air mata) dibebaskan, harusnya mereka mendapat hukuman. Saya menuntut agar mereka mendapatkan hukuman yang pantas," tegasnya.