Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Pemprov Jatim
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono saat tinjau banjir di Gresik. Dok. Pemprov Jatim.

Intinya sih...

  • Pemprov Jatim bekerja sama dengan BPWS untuk penanganan banjir di Gresik, terutama di kawasan Benjeng.

  • Upaya penanganan banjir dilakukan dengan membuat saluran anak sungai lebih lancar, pembuatan parapet, kolam retensi, dan tanggul air sementara semi permanen.

  • Banjir di Gresik tidak menelan korban jiwa atau memaksa warga untuk mengungsi, namun warga diminta tetap berhati-hati dalam beraktivitas terutama saat menggunakan fasilitas jalan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gresik, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan bekerja sama dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) untuk penanganan banjir. Hal ini sebagai tindak lanjut terhadap banjir yang berulang di kawasan Benjeng, Gresik.

Diketahui, pada Senin (9/6/2025) pukul 00.30 hingga 04.00 WIB, terjadi hujan lebat di wilayah Gresik yang mengakibatkan Kali Lamong mengalami peningkatan debit air. Sehingga pada pukul 05.00 WIB, air meluap ke pemukiman warga. Terparah ialah di Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng.

Jalan raya di Desa Bulurejo tergenang dengan air setinggi kurang lebih 20 cm - 40 cm. Jalan Penghubung Desa tergenang 20 - 50 cm, sekitar 520 rumah warga tergenang dengan ketinggian 10 - 60 cm. Sementara, fasilitas umum yang terdampak meliputi Pasar Tradisional Benjeng, Kantor Kecamatan Benjeng, serta Koramil Benjeng. Tapi saat ini mulai surut.

 "Jadi desa ini adalah salah satu dari 12 desa yang memang banjirnya bukan nanir permanen karena ini luapan Kali Lamong. Jadi saat Mojokerto dan Jombang hujan, maka di sini yang paling rendah karena menuju pantai," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono, Rabu (11/6/2025).

"Beberapa upaya yang dilakukan salah satunya adalah bagaimana membuat saluran-saluran anak sungai itu menjadi lebih lancar. Jadi ini sebenarnya sudah agak mendingan. Yang biasanya banjir bisa 4 sampai 5 hari, ini kurang dari sehari bisa surut," terangnya menambahkan.

 Selain itu, kata Adhy, Pemprov akan bekerja sama dengan BPWS untuk pembuatan parapet. Tak hanya itu, akan dibangun juga kolam retensi di beberapa titik untuk bisa mengurangi debit air yang masuk ke kawasan.

 "Tapi yang akan kita lakukan segera setelah ini mulai surut adalah pembangunan tanggul air sementara semi permanen. Untuk parapet masih dalam perencanaan karena perlu waktu untuk pembebasan lahan, sementara kolam retensi sudah alokasinya sudah diajukan Pemprov," bebernya.

Sementara dalam banjir di Gresik ini, Adhy memastikan tidak memakan korban jiwa ataupun memaksa warga untuk mengungsi. Meski begitu, warga tetap diminta hati-hati dalam beraktivitas terutama saat menggunakan fasilitas jalan.

Editorial Team