Siswa SDN di Ngawi Belajar di Sekolah Nyaris Roboh, Bertaruh Nyawa!

Ngawi, IDN Times – Puluhan siswa di SD Negeri Grudo 3, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, harus belajar dengan di bangunan kelas yang lapuk. Atap ruang kelas mereka nyaris ambruk dan hanya ditopang tiang penyangga dari kayu seadanya. Padahal pengajuan perbaikan oleh pihak sekolah telah diajukan sejak 2022 namun belum terealisasi hingga kini.
1. Belajar di tengah ancaman atap roboh
Kondisi sekolah ini benar-benar memprihatinkan. Di ruang Kelas 1, sebanyak 25 siswa bertaruh nyawa. Mereka belajar di bawah atap yang sudah lapuk dan hanya disangga kayu seadanya. Hal serupa juga terjadi di Kelas 3, di mana 31 siswa harus belajar dengan rasa takut.
"Ya takut kalau pas hujan dan angin, nanti roboh. Sudah lama rusak tapi belum diperbaiki. Minta Pak Bupati segera memperbaiki," ungkap seorang siswa, bernama Fatimati Zahro, Jumat (6/2/2024).
Situasi semakin parah setelah ruang Kelas 2, yang lebih dulu rusak parah, akhirnya dikosongkan. Sebanyak 12 siswa pun terpaksa dipindahkan ke ruang perpustakaan agar tetap bisa belajar.
2. Rencananya mereka akan dipindah di masjid
Para guru dan siswa kini hanya bisa berusaha menghindari risiko dengan mencari alternatif tempat belajar. Bahkan, pihak sekolah berencana memindahkan sebagian siswa ke masjid di sebelah sekolah untuk menghindari bahaya, terutama saat cuaca buruk.
"Banyak siswa laki-laki yang aktif. Takutnya mereka mengenai tiang penyangga dan akhirnya roboh. Ada tiga ruang kelas yang rusak, kami berharap segera ada perbaikan," kata Dewi Purnama, salah satu guru di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SD Negeri Grudo 3, Sudarwati, pun membenarkan bahwa kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama. "Saat dicek, ternyata atapnya sudah sangat parah, akhirnya dipasang penyangga sementara. Tapi ini bukan solusi jangka panjang," tegasnya.
3. Harapan segera ada perbaikan
Berbagai upaya sudah dilakukan pihak sekolah untuk memperbaiki atap yang rusak. Namun, perbaikan sementara tak bertahan lama karena usia bangunan yang sudah tua.
Hingga kini, harapan terbesar para guru dan siswa adalah agar pemerintah segera turun tangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Kami hanya ingin sekolah ini aman untuk belajar. Semoga segera ada perhatian dari pemerintah," harap Sudarwati.
Dengan kondisi yang kian memburuk, sudah saatnya pihak terkait bergerak cepat agar para siswa SD Negeri Grudo 3 bisa belajar dengan tenang tanpa dihantui rasa takut.