Siska Bilang Sekte Pengabdi Setan hanya Asumsi Pribadi
Malang, IDN Times - Jajaran Polresta Malang Kota memanggil narasumber Podcast YouTube channel Lonceng Mistery. Pasalnya podcast tersebut membuat kehebohan setelah mengungkap sebuah sekte pengabdi setan di Kota Malang. Bahkan, dalam podcast itu diulas bahwa sekte tersebut menumbalkan seseorang dalam pemujaannya.
Satreskrim Polresta Malang Kota langsung memanggil Siska yang menjadi narasumber untuk mengklarifikasi. Usai dipanggil polisi, Siska pun membuat klarifikasi atas podcast yang viral itu.
1. Siska mengatakan jika sekte pengabdi setan hanyalah asumsi pribadinya
Siska datang bersama suaminya, Anton Setiawan ke Mapolresta Malang Kota pada Jumat (19/1/2024) pukul 09.00 WIB. Di sana ia diperiksa selama 5 jam untuk mengklarifikasi pernyataannya di YouTube. Ia baru keluar sekitar pukul 14.00 WIB.
Setelah itu, Siska mengklarifikasi jika sekte pengabdi setan yang ia ceritakan tidaklah benar. Cerita tersebut ternyata hanyalah asumsi pribadinya sendiri.
"Perkenalkan saya Siska, saya adalah narasumber podcast Lonceng Misteri dengan judul Sekte di Kota Malang. Saya mengkonfirmasi untuk klarifikasi pengalaman pribadi saya yang menurut saya asumsi pribadi saya. Sekali lagi itu adalah asumsi pribadi saya sendiri," terangnya.
2. Siska mengimbau warga segera melapor jika memang menemukan adanya sekte pengabdi setan
Siska kemudian mengatakan agar masyarakat tidak takut untuk melapor jika memang menemukan sekte sesat di masyarakat. Namun, ia mengklarifikasi jika sekte pengabdi setan yang ia jumpai pada 2014 tidak terbukti kebenarannya.
"Saya meminta maaf kepada warga yang mengalami kebingungan terkait konten saya tersebut. Saya meluruskan misalnya ada kejadian lagi dikemudian hari, masyarakat bisa waspada dan melapor pada pihak yang berwajib," tuturnya.
3. Siska memohon maaf karena membuat kehebohan di masyarakat
Lebih lanjut, Siska memohon maaf pada masyarakat Kota Malang. Karena perbuatannya membuat kehebohan di dunia maya dan dunia nyata. Beberapa tempat usaha seperti hotel juga terdampak karena saling curiga sebagai tempat ritual pemujaan kepada setan seperti yang ia ceritakan.
"Saya memohon maaf karena dengan adanya video itu membuat kegaduhan di Kota Malang. Saya tidak bermaksud membuat masyarakat heboh," pungkasnya.
