Surabaya, IDN Times – Provinsi Jawa Timur (Jatim) tercatat sebagai provinsi dengan nominal simpanan terbesar kedua di Indonesia, mencapai Rp807,4 triliun, hanya kalah dari DKI Jakarta yang mencapai Rp5.269,3 triliun.
Namun tingginya total simpanan itu tidak berbanding lurus dengan persebaran kepemilikan rekening. Jatim justru berada di posisi ketiga secara nasional, di bawah DKI Jakarta dan Jawa Barat, dalam jumlah rekening bank.
Rinciannya, DKI Jakarta sebanyak 193,4 juta rekening, Jawa Barat 79,5 juta rekening, Jawa Timur 75,02 juta rekening, Jawa Tengah 66,3 juta rekening, Sumatera Utara 28,6 juta rekening, Banten 20,3 juta rekening dan Bali 9,7 juta rekening.
Data menunjukkan bahwa meskipun uang masyarakat Jatim banyak mengendap di bank, akses dan pemerataan kepemilikan rekening masih belum optimal. Terutama bila dibandingkan dengan potensi ekonomi daerah.
Kepala Kantor Perwakilan LPS II, Bambang S. Hidayat, menyebut cakupan penjaminan simpanan LPS di Jawa Timur sebenarnya sangat tinggi, mencapai 99,95 persen dari total rekening bank umum atau setara 75,02 juta rekening. Serta 99,97 persen dari rekening BPR/BPRS atau 2,46 juta rekening.
“Cakupan penjaminan di Jawa Timur sudah hampir menyeluruh,” ujar Bambang, Senin (24/11/2025).
Namun persoalan yang lebih mendasar menurut Bambang justru berada pada minimnya jumlah penduduk yang masuk dalam ekosistem layanan keuangan formal. Di tingkat nasional, masih ada 51 juta orang Indonesia yang belum memiliki rekening bank, atau sekitar 19,9 persen dari populasi usia 5–74 tahun.
“LPS terus memperluas basis masyarakat menabung, karena jumlah penduduk yang belum memiliki rekening masih sangat besar,” tegasnya.
