Surabaya, IDN Times - Ada pemandangan unik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 98 yang berlokasi di Putat Jaya Timur C gang V, Surabaya. Semua panitia di TPS yang berlokasi di belakang eks Wisma Barbara, Dolly, itu menggunakan pakaian serba hitam.
Saat ditanya IDN Times, Ketua KPPS Budi Mulyono mengatakan ada alasan khusus di balik penggunaan pakaian serba hitam para panitia.
Budi berujar pihaknya sengaja mengarahkan para panitia menggunakan pakaian serba hitam agar tak terkesan memihak salah satu partai atau pasangan calon presiden.
"Anggap saja bajunya hitam, tapi hatinya bersih," kata pria 43 tahun tersebut.
Di TPS yang terletak persis di belakang Wisma Barbara, salah satu tempat prostitusi di lokalisasi Dolly, jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang tercatat sekitar 297 orang. Budi berujar hampir sebagian besar pemilih di TPS-nya terdiri dari mantan pekerja di kawasan eks lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Sekarang rata-rata wirausaha semua," kata Budi.
Novi, 38, salah satu warga yang ikut memilih di TPS 98 mengungkapkan harapannya di Pemilu kali ini. Penjaga kantin di salah satu kampus negeri Surabaya ini berharap presiden, wakil presiden, dan para wakil rakyat yang terpilih nantinya tak mengingkari janji.
"Jangan korupsi gitu. Bisa lebih baik lagi Indonesianya, kalau bisa lahan pekerjaannya makin banyak," kata Novi.
Soalnya, kata dia, pendapatan para warga menurun sejak Dolly tutup. "Susah cari kerja baru dan pemasukan juga makin sedikit. Ini sampai saya belum bayar uang sekolah anak saya," ujarnya.