Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul meminta supaya ustadz bernama Yahya Waloni segera menghentikan dakwahnya. Gus Ipul menilai, sebagai ustadz, Yahya tak seharusnya melakukan hal tersebut.
Nama Yahya Waloni sendiri belakangan ini ramai diperberbincangkan di jejaring media. Musababnya adalah, ia menyebut calon wakil presiden Ma'ruf Amin sebagai orang tua uzur yang ambisius.
Sebagai figur yang paham agama, Gus Ipul sangat menyayangkan materi ceramah yang disampaikan oleh Yahya. Menurutnya, tidak sepatutnya seorang pendakwah menyebarkan ujaran kebencian. Seharusnya Yahya bisa menjadi tauladan baik bagi umat muslim di Tanah Air. "Saya minta kepada Ustaz Yahya Waloni untuk menghentikan dakwah-dakwah seperti itu," kata pria yang karib disapa Gus Ipul usai seminar #2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9).
"Ustaz harusnya jadi contoh, apalagi yang dihujat juga ulama. Menghujat itu gak baik. Apapunlah kita bisa beda pendapat, tapi gak harus caci maki, Kiai Ma'ruf itu ulama juga, usianya juga sudah sepuh, ya gak baiklah mendokan orang sampai mati," terang Gus Ipul.
Sebagai figur yang kerap tampil di hadapan publik, Gus Ipul mengingatkan Yahya supaya menggunakan bahasa yang santun dalam berdakwah. Begitu pula materi dakwahnya, harus didasari atas argumen yang sehat.
Dia melanjutkan, "Mari kita yakinkan umat dengan argumen-argumen yang sehat, yang bisa diterima oleh akal baik. Jadi mari kedepankan Pilpres yang jauh dari provokasi. Semoga kita bisa memanfaatkan waktu yang ada dengan kebaikan-kebaikan."
Video Yahya Waloni berdurasi 8 menit menjadi viral karena materi ceramah yang disampaikannya. Awalnya, dia menyebut bahwa ilmu pengetahuan tidak menjadi standar ketaatan seorang manusia terhadap Tuhannya. Kemudian dia menyebut Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai salah satu orang berilmu yang menyalahgunakan ilmunya untuk kepentingan politik.
Kemudian, ia menyebut ada salah satu sosok yang sudah uzur dan menunggu mati mau menjadi cawapres. Ia juga menyerang dengan berbagai tuduhan. Belum lagi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahadrdjo yang disebutnya sebagai kafir.