Senyum Sumringah Nasikah, Tak Jadi Menetap di Griya Lansia

Intinya sih...
Nasikah (74) kembali ke tempat tinggal asalnya di Babatan, Surabaya setelah viral di media sosial.
Anaknya, Fitriyah (42), menyewakan rumah kos di tempat tinggal asal Nasikah dan membawanya pulang dari Griya Lansia.
Fitriyah menegaskan bahwa dia tidak bermaksud membuang ibunya dan merasa Griya Lansia berlebihan dalam penanganan Nasikah.
Surabaya, IDN Times- Nasikah (74) nampak sumringah kembali ke tempat tinggal asalnya yang berada di Babatan, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Senin (30/6/2025). Perempuan lansia ini sempat viral di media sosial, setelah sang anak sempat membawanya ke Griya Lansia yang berada di Kabupaten Malang.
Kulitnya begitu keriput, ia cukup banyak berbicara. Nasikah tahu betul, dirinya belakangan menjadi perbincangan banyak orang, mereka bilang ia dibuang sang anak di panti jompo, tapi Nasikah membantah. "Aku melbu tipi, jarene dibuwak, nek dibuwak, yo aku dikarungi (aku masuk televisi, katanya dibuang, kalau dibuang, ya saya dimasukkan karung)," ujarnya ditemani sang anak, Fitriyah (42).
Nasikah baru tinggal sehari di rumah kos-kosan itu. Sang anak, Fitriyah memutuskan untuk menyewakan sepetak rumah kos di tempat tinggal asal Nasikah. Walau hanya tinggal di rumah kecil, Nasikah terlihat begitu bahagia, sebab kawasan itu adalah tempat Nasikah tinggal sedari kecil. Tentu saja, juga karena ia bisa kembali bertemu dengan tetangga lamanya "Senang teng meriki, ket cilik teng meriki (Senang tinggal di sini, sudah dari kecil di sini)," ujar Nasikah dengan suaranya yang serak.
Menemani sang ibu, Fitriyah mengatakan, bukan tak ingin tinggal serumah dengan sang ibu, tetapi ibunya sendiri lah yang bolak-balik ingin pulang ke tempat aslinya.
Dulu, Fitriyah sekeluarga, yakni ibunya dan dua saudaranya tinggal di sebuah rumah milik keluarganya di kawasan tersebut. Lalu, rumah itu terjual. Nasikah pun sempat pindah di Jalan Mojo bersama anak ketiganya yang tak lain adalah adik Fitriyah. Tak lama, Nasikah dan adik Fitriyah kembali ke Jalan Babatan dengan mengontrak sepetak rumah kos.
Nasikah yang kala itu masih bisa berjalan, bekerja sebagai tukang pencabut rumput di perumahan dekat rumah mereka. Tak lama, adik Fitriyah, meninggal dunia, Nasikah pun tinggal sebatang kara di rumah kos.
Tak tega ibunya tinggal sendiri, Fitriyah membawa sang ibu tinggal bersamanya di sebuah rumah kecil di daerah Mulyorejo Tengah. Rumah itu ditinggali Fitriyah, anak, suami hingga mertuanya. Saat ia pergi bekerja, ibunya yang sudah tak bisa berjalan kerap merangkak ingin pergi sendiri pulang ke rumah di Babatan. "Waktu ibu saya sakit, saya bawa ke rumah saya di Mulyorejo, ditempati orang lima, kalau di sana, ibu itu ngesot ke mana-mana, minta pulang ke sini (Babatan)," katanya.
Merasa ibunya harus punya tempat tinggal layak dan orang yang bisa menjaga, Fitriyah kemudian berunding dengan keluarga besarnya. Fitriyah sekeluarga kemudian memutuskan untuk menitipkan sang ibu ke sebuah panti jompo milik pemerintah. "Tahun 2024, rencana mau ditaruh di Dinsos, gak di ACC karena punya anak, pokoknya gak diterima lah," katanya.
Tak patah arah, Fitriyah kemudian mencarikan tempat layak untuk sang ibu. Hatinya pun berlabuh di Griya Lansia Khusnul Khotimah yang berada di Kabupaten Malang. 27 Juni 2025 lalu, ia membawa sang ibu ke tempat tersebut. Tapi tak sampai satu hari, Fitriyah dan keluarga membawa ibunya pulang.
Fitriyah terkejut, dia ternyata viral usai sang pemilik griya mengunggah videonya dan sang ibu di media sosial. Terlebih, video tersebut disertai narasi 'membuang' orangtua. Ditambah lagi, pemilik griya mengatakan anak bersedia tidak dikabari jika ibunya meninggal dunia. "Padahal beliau gak bilang begitu (tidak dikabari jika meninggal dunia), aslinya bisa dijenguk, kalau meninggal pun dikabari," katanya.
Fitriyah merasa, Griya Lansia berlebihan. Ia pun memutuskan untuk membawa kembali sang ibu pulang. Kini, sang ibu telah dia rawat sendiri bergantian dengan sang kakak dan dua orang keluarganya. Segala kebutuhan ibunya pun ia tanggung bersama keluarga. "Saya gak ada niat membuang ibu saya," pungkas Fitriyah menegaskan.