Seniman Cilik Banyuwangi Tampil di Konser Musik Etnik Modern

Banyuwangi, IDN Times - Tampaknya upaya Banyuwangi menjaga tradisi dan budaya lokal berhasil. Hal itu terlihat kala ratusan seniman cilik sukses menampilkan konser musik etnik modern yang memukau ribuan penonton Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi, Sabtu malam (13/07/2019).
Tidak hanya penonton lokal, wisatawan mancanegara juga terlihat antusias menyaksikan konser Lalare Orkestra, sebuah kelompok musik yang dimainkan 103 siswa dengan rentang usia 9 hingga 14 tahun.
Saat dibuka, para musikus cilik tersebut langsung menggebrak penonton dengan suguhan lagu Banyuwangi yang berjudul “Kemredepe Lintang”. Tabuhan gendang, pukulan rebana, ketukan angklung, dan gesekan biola berpadu dalam sebuah orkestra.
1. Penampilan seniman cilik ini bukti kepedulian tinggi warga Banyuwangi menjaga kebudayaan
Tidak hanya menampilkan lagu daerah dan nasional seperti “Ayo Memengan” dan “Wayah Subuh”, mereka juga membawakan lagu “Twinkle Little Star” hingga lagu Mandarin “Mama Hao”. Sebanyak 12 komposisi musik etnik yang diaransemen modern berhasil dimainkan dengan apik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Lalare Orchestra ialah bukti kepedulian tinggi warga Banyuwangi untuk menjaga dan mempertahankan kebudayaannya di tengah gempuran modernisasi. Seniman Banyuwangi dengan getolnya mengajak generasi muda untuk tetap mencintai tradisi dan budayanya.
"Panggung-panggung budaya akan terus kami gelar sebagai bentuk apresiasi kami kepada anak-anak yang giat berlatih rutin mencintai budayanya. Ini adalah bagian dari cara Banyuwangi untuk mengonsolidasi budaya agar anak-anak tetap bangga pada budaya dan kreasi mereka," kata Anas saat membuka Lalare Orchestra.
2. Bupati Anas mengapresiasi kreativitas dan semangat anak-anak peserta event
Lalare Orkestra ialah rangkaian event dari Banyuwangi Festival yang masuk top 99 inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB. Lalare Orkestra sendiri ialah peraih penghargaan internasional Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori Heritage and Culture.
"Terima kasih kepada anak-anak yang terus mencintai dan menghidupkan budaya Banyuwangi. Kreativitas dan semangat kalian telah meyakinkan kami bahwa budaya lokal Banyuwangi akan terus terjaga," tutur Bupati Anas di hadapan seniman cilik tersebut.
3. Anak-anak juga bangga bisa mengikuti konser tersebut
Penampilan ratusan siswa dalam konser tersebut sangat menghibur penonton. Lagu-lagu daerah dan nusantara dibawakan mereka dengan menarik .Tidak hanya bermain musik, mereka juga menampilkan aksi teatrikal komedi. Dengan begitu, penonton tidak hanya terhibur aksi seni mereka, tetapi juga ikut tergelak dengan canda celoteh dari drama teatrikal yang dimainkan.
Salah satu pemainnya, Reynol Rayllaya, siswa kelas VIII SMPN 1 Banyuwangi, mengaku sangat bangga bisa ikut konser ini. "Senang bisa ikut melestarikan budaya dan menyalurkan hobi bermusik tradisional, apalagi ditonton ribuan orang," kata penabuh demung ini.
Apa yang dilakukan Reynol dan kawan-kawannya mendapat apresiasi dari Olivia Zalianty. Artis nasional itu mengaku menikmati penampilan Lalare. Menurutnya, apa yang ditontonnya semalam ialah konser musik yang menyenangkan.
"Bagaimana tidak menyenangkan, 100 lebih anak yang usianya masih dini bermain musik dengan riang dan polosnya. Benar-benar konser yang fresh, segar, dan menyenangkan. Lalare ini adalah acara Banyuwangi mengenalkan budayanya dengan cara yang menyenangkan. Semoga kiprah mereka berlanjut," tutur Olivia.