Ngawi, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, akhirnya kembali berjalan setelah sempat dihentikan sementara pada Rabu (27/8/2025) lalu. Penghentian ini dilakukan untuk evaluasi menyusul keluhan soal makanan yang dianggap tidak layak konsumsi.
Program yang digagas pemerintah pusat ini pertama kali dilaksanakan pada Senin (25/8/2025). Dapur umum didirikan di wilayah Paron dengan target 47 sekolah di empat desa. Total penerima manfaat mencapai 2.932 siswa SD hingga SMP, yang masing-masing mendapat jatah makan bergizi sekali sehari sesuai standar gizi yang ditentukan.
Namun, sejumlah siswa dan wali murid sempat mengeluhkan makanan yang berbau, sehingga program dihentikan untuk perbaikan. Kepala SDN Semen 04 Paron, Joko Edy Purwanto, membenarkan bahwa program sudah kembali berjalan normal sejak Jumat (29/8/2025).
“Berhenti hanya satu hari karena ada evaluasi. Intinya sekarang tertata baik, baik menu maupun penyalurannya,” ujar Joko, Senin (15/9/2025).
Ia menilai evaluasi justru membawa dampak positif. Sistem distribusi kini lebih efisien, sementara kualitas makanan yang disajikan sudah sesuai standar dan layak konsumsi.
Kembalinya program MBG disambut baik oleh masyarakat. Para orang tua mengaku terbantu karena anak-anak mereka bisa makan sehat tanpa biaya tambahan. Guru pun menilai program ini memberi efek positif, termasuk meningkatkan semangat belajar siswa.
Pemerintah kecamatan bersama tim dapur umum berjanji akan terus memantau jalannya MBG agar berjalan lancar. Harapannya, selain mencukupi gizi anak-anak, program ini juga mampu menekan angka stunting dan mendukung kualitas pendidikan di Ngawi.
Dengan keberlanjutan program ini, warga Paron berharap pelaksanaan MBG di wilayahnya bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan layanan makanan bergizi gratis yang tertib dan tepat sasaran.