Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Surabaya, IDN Times - Para pakar kebencanaan dari Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyoroti adanya potensi bahaya longsor susulan di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang. Oleh karena itu, para pakar merekomendasikan normalisasi sungai DAS Rejali bisa dilakukan secara komperhensif dari hulu ke hilir.

1. Aliran lahar di sungai harus segera dikembalikan

Suasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Ketua Kompartemen Kebencanaan IKA ITS, Dr. Umboro mengatakan bahwa penghentian 14 hari masa darurat kebencanaan Gunung Semeru tak menghentikan potensi bahaya susulan. Apalagi, musim penghujan masih diprediksi terjadi hingga 3 bulan ke depan. Hujan deras dapat membawa material vulkanik hingga menyebabkan banjir dan longsor susulan.

"Oleh karena itu, upaya pengembalian aliran sungai sangat penting agar air tidak mengalir lagi ke alur sungai baru yang mengarah ke jalan Nasional dan perkampungan Kamar Kajang dan Sumber Wuluh," ujar Umboro melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/12/2021).

2. Akan menimbulkan longsor jika tidak segera diubah

Editorial Team

Tonton lebih seru di