Jombang, IDN Times - Nyawa seorang santri di Jombang melayang diduga gara-gara selfie di dekat rel kereta. Dia tersambar kereta api (KA) yang sedang melintas di perlintasan Desa Glagahan, kecamatan setempat, Jumat (22/3/2014) malam, sekitar pukul 21.45 WIB.
"Korban diketahui tergeletak di rel kereta meninggal dunia. Jenazah dibawa oleh polisi ke RSUD Jombang dengan mobil ambulans desa," kata Jangki Dausat (18) salah satu warga setempat.
Jangki tak mengetahui persisnya korban tersambar si ular besi tersebut. Namun, dirinya sempat mendengar klakson KA yang melintas dari barat. "Kemudian ada korban terkapar di rel kereta. Di lokasi juga ada dua orang yang merupakan teman korban," ucapnya.
Informasi dihimpun IDN Times, korban berinisial AMA, (15) santri pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang asal Koja, Jakarta Utara.
Korban saat itu sedang pergi bersama dua orang temannya MAF (15) dan BQ (15) menuju rel KA di Desa Glagahan Kecamatan Perak.
Kapolsek Perak AKP Kasnasin menyebut korban bersama dua temannya pergi dari pondok pesantren mengendarai motor. Setelah itu motornya diparkir di Balai Desa Glagahan Kecamatan Perak.
Mereka bertiga lalu menyebrang jalan nasional dan nongkrong di pinggir rel kereta. “Pengakuan mereka memang mau nongkrong sambil mau selfie dengan latar belakang kereta maunya,” ujarnya.
Mereka berpencar mencri spot foto terbaik. Hingga beberapa saat kemudian, sebuah kereta api melintas dari arah barat ke arah timur. Disebut Kasnasin, salah satu teman mereka mengetahui ada kereta akan lewat.
"Kemudian berteriak memberitahu ada kereta kepada dua orang temannya yang lain. Satu temannya mendengar teriakan itu, sedangkan korban tidak dengar," ujarnya.
Dalam waktu cepat, kereta langsung menyambar korban yang tengah selfe. Korban sempat terpental hingga 10 meter jauhnya dari lokasi kecelakaan.
Kasnasin menambahkan, santri asal Jakarta itu mengalami luka berat dan meninggal di lokasi kejadian. Petugas dari kepolisian yang datang, kemudian mengevakuasi jasad remaja dibantu warga ke RSUD Jombang untuk dilakukan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
Kasnasin menambahkan sebenarnya sudah berkali-kali warga diimbau agar tidak bermain-main di sekitar rel KA, Sebab, aktivitas KA cukup padat. Sayangnya, masyarakat masih ada yang nekat selfie di area perlintasan kereta.