Selama 11 Hari Terdapat 58 Bencana Alam di Trenggalek

Trenggalek, IDN Times - Selama periode 14-25 Mei 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mencatat terdapat 58 peristiwa bencana alam. Sebanyak 7 warga dilaporkan meninggal selama kejadian bencana alam tersebut. Bencana alam ini tersebar di 78 lokasi di 51 Desa/Kelurahan. Bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan merupakan yang terbesar.
1. Bencana meliputi banjir, longsor dan angin kencang

Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Data Pengendali Operasi (Pusdalops) diketahui terdapat 58 peristiwa bencana alam selama periode 14-25 Mei 2025. Bencana alam tersebut meliputi banjir, tanah longsor dan angin kencang. "Bencana paling dominan terjadi adalah banjir dan tanah longsor," ujarnya, Kamis (29/05/2025).
2. Intensitas hujan cukup tinggi selama 2 pekan

Dari 58 kejadian tersebut, 34 di antaranya merupakan tanah longsor dan tanah gerak yang terjadi di 51 titik. Selain itu, terdapat 20 titik banjir dan 4 kejadian cuaca ekstrem. Bencana tanah longsor dan tanah gerak terjadi di Kecamatan Bendungan, Munjungan, Panggul, Watulimo, Pule, Tugu, Trenggalek dan Kampak. Sedangkan bencana banjir terjadi di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan, Gandusari, Durenan, Panggul dan Munjungan.
"Selama hampir dua pekan ini intensitas curah hujan cukup tinggi. Kondisi tersebut akhirnya memicu terjadinya bencana alam," terangnya.
3. BPBD masih lakukan upaya penanganan

Saat ini pihak BPBD masih melakukan berbagai upaya penanggulangan. Mereka terus melakukan pembersihan material longsor yang masih menutup akses jalan warga. Selain itu mereka juga melakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi. Salah satu fokus yang dilakukan BPBD saat ini adalah mencari lokasi yang akan digunakan untuk relokasi. Setelah itu akan dibangun hunian tetap oleh Pemrov.
"Ini masih proses, semoga bisa segera dapat lahan dan bisa dibangun hunian tetap," pungkasnya.