Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251120_102816(0).jpg
Khofifah saat menemui pengungsi di SDN Supiturang 4. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Intinya sih...

  • 807 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang

  • Proses evakuasi berjalan baik, tanpa korban jiwa namun ada 3 luka-luka

  • Gubernur Jawa Timur meninjau langsung lokasi pengungsian dan memberikan instruksi kepada masyarakat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lumajang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan jika sebanyak 807 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025). Detailnya ada 308 laki-laki, 348 perempuan, 53 balita, 29 lansia, 2 ibu hamil, 66 anak-anak, dan 1 orang sakit.

"Saat ini proses evakuasi berjalan baik, karena masyarakat di sini sangat memahami dinamika vulkanologi. Kalau bisa mengikuti instruksi dari aparat di lapangan, insyaallah keselamatan jiwa dan raga bisa tetap kita jaga," terang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung lokasi pengungsian di SDN Supiturang 4 pada Kamis (20/11/2025).

Ia mengatakan jika ada 3 orang yang mengalami luka akibat bencana ini. Tapi ia menegaskan tidak ada korban jiwa hingga saat ini. "Kalau kemarin ada yang luka karena awan panas, itu karena mereka terjebak di tengah perjalanan. Sehingga opsinya maju atau mundur. Kemudian ada 1 orang lagi yang tertidur di rumah," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kamis (20/11/2025). Dalam kunjungan tersebut, Khofifah meminta agar seluruh layanan kesehatan di titik-titik pengungsian diperkuat, terutama untuk mengantisipasi gangguan pernapasan dan masalah psikologis warga pascaerupsi.

“Kita perlu penguatan sistem kesehatan supaya masing-masing warga termonitor. Kadang-kadang pada posisi psikologis tertentu menjadi naik, mungkin ISPA juga. Jadi untuk saluran pernapasan akut harus diintensifkan pemeriksaannya,” ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, pembagian kelompok pengungsi berdasarkan kategori anak-anak, lansia, dan keluarga umum sudah berjalan cukup baik. Namun ia menilai kepadatan di beberapa titik masih terjadi karena pola kedatangan warga yang tidak stabil.

“Karena on off itu jadi kelihatan agak padat. Nanti sambil berjalan dilakukan bagaimana penanganan dari sisi ruang supaya semua bisa bergerak lebih longgar,” katanya.

Editorial Team