Malang, IDN Times - Tiga bulan sudah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, namun luka patah tulang di bagian lengan kanan salah satu Aremanita bernama Lilik (15) masih belum pulih juga. Kini ia harus menerima perawatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pelaksana tugas (Plt) Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, dr Bobi Prabowo, menjelaskan jika sebelum Lilik tidak langsung dirawat di rumah sakit. Ia memilih terlebih dahulu membawa lukanya ke pengobatan alternatif.
"Masuk ke RSUD kemarin, begitu masuk ke poli langsung dioperasi hari ini. Saat masuk kondisinya stabil saja, tapi di lengan kanannya ada yang menonjol dan keras, ternyata itu tulang lengan kanan yang patah. Jadi (tulangnya) patah, kalau mau lihat nyembul benar-benar patah, makanya harus dioperasi," terangnya usai melihat kondisi Lilik.
Tangan Lilik oleh dokter langsung dipasang plat agar bisa lurus kembali. Pasalnya saat datang ke RSUD Kanjuruhan, tangan perempuan yang masih duduk di bangku SMP ini panjang sebelah.
"Operasi berjalan lancar, karena kasus-kasus seperti ini tidak sulit. Cuma karena yang bersangkutan saja takut jarum suntik, tapi ini kasus yang lumrah," jelasnya.