Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot 2025-09-30 135121.png
Tim Sar melakukan evakuasi korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). (IDN Times/TIM Rescue Kota Surabaya)

Intinya sih...

  • Dua santri Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo dievakuasi tim SAR setelah terjebak reruntuhan bangunan.

  • Yusuf (16) bertahan 15 jam, Haical (13) lebih dari 48 jam di bawah reruntuhan sebelum dievakuasi.

  • Proses evakuasi dramatis, petugas memberi semangat pada korban yang terjepit dan kesulitan dalam proses evakuasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sidoarjo, IDN Times - Dua korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang sempat diajak komunikasi oleh tim rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya akhirnya dievakuasi selamat. Dua korban itu adalah Syehlendra Haical R. A. atau Haical (13) dan Yusuf (16).

Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times di lokasi, korban bernama Yusuf berhasil dievakuasi pada Selasa (30/9/2025) pukul 01.58. Yusuf bertahan selama 15 jam di bawah reruntuhan bangunan.

Sementara Haical berhasil dievakuasi pada hari ini, Rabu (1/10/2025) pukul 15.10 WIB . Haical bertahan selama dua hari atau lebih dari 48 jam di bawah reruntuhan.

Kepala Sub Bagian Humas RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Perdigsa Cahya membenarkan bahwa satu korban santri atas nama Haical telah dlarikan ke IGD RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Haical langsung ditangani dokter IGD begitu tiba sore ini. "Betul masih dalam penanganan," katanya, Rabu (1/10/2025).

Cahya mengatakan, Haical masih menjalani rontgent dan pengecekan medis secara menyeluruh untuk melihat kondisi kesehatannya terkini.

"Sedang dirontgent sekarang untuk dicek," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Basarnas, Marsda Mohammad Syafii membenarkan bahwa ada satu dari dua korban yang dievakuasi pada hari ketiga dinyatakan masih hidup. Tetapi Basarnas belum bisa menyebut identitas korban.

"Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali," kata Syafii.

Sebelumnya, tim rescue DPKP Kota Surabaya merekam proses evakuasi korban. Berdasarkan rekaman video milik tim rescue proses evakuasi berlangsung dramatis. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat tangan dan tubuh korban terjepit di antara reruntuhan.

Terdengar suara tim rescue sedang berkomunikasi dengan dua orang korban. Petugas memberi semangat agar mereka sabar menunggu proses evakuasi.

Tim rescue sempat bertanya pada korban, bagaimana kondisi mereka, korban pun menjawab bahwa ada bagian tubuh mereka yang sakit. "Yusuf, umurmu berapa ? Apa yang luka," kata tim Rescue bernama Aziz itu.

Korban lantas menjawab bahwa umurnya 16 tahun. Ia mengaku tak ada bagian yang luka, hanya saja tubuhnya terjepit. "(Umur) 16, gak ada (yang luka), (terjepit) iya," ujar anak bernama Yusuf itu.

Petugas lantas bertanya pada korban lainnya yang bernama Haical. Haical mengaku bahwa ada beberapa bagian tubuhnya yang sakit. "Iya, semuanya sakit," kata Haical.

Aziz kemudian memberi semangat pada mereka agar tetap bersabar. Ia meyakinkan bahwa petugas kini sedang berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan mereka. "Sabar ya nak ya, ini usaha," ucapnya.

Dalam rekaman video itu Aziz menyebut, proses evakuasi membutuhkan beberapa waktu. Petugas kesulitan karena terhalang reruntuhan bangunan.

"Butuh beberapa waktu, karena saya saja untuk berjalan merayap sangat kesulitan," kata dia.

Aziz juga menuturkan bahwa posisi Yusuf berada di arah angka jam 1 dua meter dari posisinya. Sementara Haikal di arah angka jam 12 empat meter dari posisinya. Mereka juga dalam keadaan baik tanpa cedera.

"Haikal ini di arah jam 1, dua meter dari jarak saya, Yusuf arah jam 12, kurang lebih 4 meter dari saya, untuk cidera tidak ada. Hanya kecepit saja," pungkas dia.

Editorial Team