Sampah palstik di sepanjang sungai Brantas. Dokumentasi Ecoton
Kegiatan brand audit di hulu sendiri menemukan 10 brand multinasional dan brand nasional, antara lain, PT Unilever, PT Wings, PT Indofood, P&G, PT Unicharm, PT Softex Indonesia, PT Ajinomoto, PT Kao, PT Heins ABC dan PT Nabati.
"Tapi, sampah di hulu Sungai Brantas sebagian besar adalah plastik kresek,” kata dia.
Lebih lanjut, brand Audit di hilir Sungai Brantas menemukan empat brand multinasional yaitu, Unilever, Danone, Ajinomoto dan Frisian Flag. Plastik itu banyak ditemukan di muara sungai dan menyangkut di pohon mangrove Wonorejo.
"Kegiatan brand audit di Wonorejo untuk identifikasi jenis produsen penghasil sampah plastik yang terbuang di pesisir,” kata koordinator brand audit, Sofi Azilan Aini.
Sofi juga menyampaikan, sampah plastik merupakan problem besar Indonesia karena setiap tahun dari 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia hanya 3 juta yang terkelola sedangkan sisanya 5 juta ton terbuang ke alam.
"Sebagian besar sampah plastik yang kita hasilkan sebanyak 5 juta ton masih ada di bumi, sebagian dibakar, ditimbun dalam tanah dan sebagian besarnya sekitar 2,6 juta ton dibuang ke Sungai dan berakhir ke lautan," ungkap Sofi Azilan Aini.