RSUD Bangil Jawab Tudingan Angkat Testis Pasien Tanpa Izin

Malang, IDN Times - Masyarakat digegerkan dengan pengakuan Subandi (55) warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang diangkat testisnya tanpa ijin oleh RSUD Bangil. Subandi bersama kuasa hukumnya bahkan akan menggugat pihak RSUD Bangil terkait kasus ini.
Ia menuntut 2 hal, pertama meminta ganti rugi kepada RSUD Bangil. Kedua meminta perawatan medis agar bisa ereksi kembali.
1. RSUD Bangil bantah telah mengangkat testis Subandi tanpa ijin
Humas RSUD Bangil, Muhammad Hayat membenarkan jika Subandi memang melakukan operasi prostat di RSUD Bangil. Tapi ia menegaskan jika berdasarkan rekam medis mereka, Subandi menurutnya sudah menandatangani persetujuan untuk pengangkatan kedua testisnya.
"Kita memiliki rekam medis yang ternyata ada persetujuan beliau untuk melakukan tindakan. Karena logikanya tidak mungkin kita melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien atau keluarganya," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (16/5/2024).
Jadi Hayat menegaskan jika tidak benar jika mereka melakukan operasi pengangkatan testis tanpa persetujuan. Karena berita tersebut menyurutkan RSUD Bangil.
2. Hayat mengatakan jika kedua testis Subandi memang harus diangkat
Hayat mengungkapkan jika pengangkatan testis Subandi diperlukan, karena setelah 2 kali operasi tapi sakit yang dirasakan pria 55 tahun ini masih ada. Jadi mereka kemudian melakukan operasi kedua dengan mengangkat kedua testis Subandi.
"Setelah 2 kali operasi, ternyata masih ada penyakit lain yaitu kanker. Sehingga kalau tidak diangkat akan menyebar ke organ inti lainnya," bebernya.
Setelah operasi ketiga, Subandi akhirnya dinyatakan sembuh 8 bulan lalu. Subandi kemudian menikah dan permasalahan muncul saat ia tidak bisa ereksi lagi. Hayat menegaskan jika ini adalah persoalan lain lagi.
3. Hayat mengatakan jika biasanya pengangkatan testis tidak membuat masalah pada ereksi
Lebih lanjut, Hayat mengungkapkan jika biasanya operasi pengangkatan testis tidak membuat seseorang memiliki masalah pada ereksi. Ia menduga jika ada permasalahan lain dan tidak ada sangkut pautnya dengan operasi pengangkatan testis.
"Jadi kita sarankan untuk dilakukan pengobatan medis lain. Kita juga sepakat untuk untuk melakukan pengobatan lain," pungkasnya.