Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Vanny El Rahman

Surabaya, IDN Times - Pengamat politik yang juga pakar filsafat Rocky Gerung, menjelaskan bahwa politik emak-emak adalah implementasi dari ketidakadilan. Menurutnya, emak-emak merupakan figur yang paling menderita akibat rezim yang gagal mewujudkan kesejahteraan publik.

"Kalau mau belajar ekonomi tatap mata emak-emak, jangan tatap statistik. Jadi bagaimana dia menentukan uang belanja terus memikirkan supaya anaknya masih memiliki uang jajan. Karena dalam tubuh emak-emak dirasakan seluruh jenis ketidakadilan," kata Rocky di acara roadshow hasil survei Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (5/3).

1. Emak-emak menggerogoti elektabilitas petahana

IDN Times/Vanny El Rahman

Belakangan ini, sosok emak-emak kerap disebut sebagai instrumen politik kubu 02 untuk menggerogoti elektabilitas petahana. Bagi Rocky, hal itu wajar karena pemerintah dianggap gagal mewujudkan keadilan sosial.

"Dari mana asalnya sosok emak-emak yang menggerogoti suara petahana ini? Jelas politik emak-emak bertanggung jawab menggerogoti suara petahana. Emak-emak ini hanya diorganisir oleh keadilan sosial," ulas mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu.

2. Emak-emak berbeda dengan dharma wanita

Editorial Team

Tonton lebih seru di