Kunjungan tim Palang Merah Amerika ke Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab
Program tersebut, lanjut Nurhadi, telah dijalankan sejak bulan Agustus 2019 yang berlangsung selama 16 bulan. Sejumlah program terkait kesiapsiagaan bencana telah dan akan dijalankan. Mulai dari membentuk relawan bencana hingga pengadaan pelatihan berbagai ketrampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi bencana akan didukung Palang Merah AS di Banyuwangi.
“Termasuk juga ada pelatihan pembuatan rumah tahan gempa agar ke depan warga jika membuat rumah tidak hanya fungsional dan mengutamakan keindahan, tapi juga keselamatan. Karena Banyuwangi juga salah satu daerah yang dinilai potensi terjadi gempa,” ujar Nurhadi.
Sebagai tahap awal, ada dua kelurahan yang ditunjuk sebagai pelaksana pilot project yakni Taman Baru dan Mojopanggung.
“Kelurahan tersebut dipilih karena dekat dengan kota kabupaten sehingga lebih mudah koordinasinya. Dua kelurahan ini akan menjadi percontohan bagi desa lain di Banyuwangi, juga dari seluruh Indonesia,” ujar Nurhadi.
Di dua desa tersebut, lanjut dia, saat ini telah direkrut sebanyak 40 orang relawan sibat (siaga bencana berbasis masyarakat). Para relawan yang terpilih sudah mulai mendapatkan berbagai pelatihan ketrampilan menghadapi bencana.