Sidoarjo, IDN Times - Upaya penyelamatan terhadap korban robohnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025) masih berlangsung dramatis. Hingga malam, rintihan dan tangisan korban masih terdengar dari balik reruntuhan bangunan.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan pihaknya mengerahkan dua tim rescue berisi 13 personel. Tim pertama yang tiba lebih dulu melakukan assessment awal dan mendapati tanda-tanda keberadaan dua korban dalam keadaan selamat di bawah puing.
Tak lama kemudian, tim kedua datang membawa peralatan ekstrikasi tambahan untuk membuka akses. Proses evakuasi dilakukan ekstra hati-hati karena kondisi bangunan yang miring dan berpotensi runtuh kembali.
“Artinya masih ada kemungkinan runtuh kembali. Karena itu kita menjaga, hanya peralatan tertentu yang digunakan. Mesin atau alat yang menimbulkan getaran dihindari dulu,” ujar Nanang.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih berusaha membuka jalur menuju lokasi para santri yang tertimpa reruntuhan saat salat di lantai bawah. Jumlah pasti korban yang terjebak belum dapat dipastikan.
“Kami tidak bisa memastikan jumlahnya, yang pasti banyak terdengar suara tangisan dari dalam. Tadi di ponpes ini yang berhasil dievakuasi ada empat orang, dibawa ke RS terdekat,” ungkap Nanang.
Belasan ambulans dan tim medis disiagakan di sekitar lokasi untuk mengevakuasi korban yang berhasil dikeluarkan. Sementara itu, aparat kepolisian bersama pemerintah daerah juga terus mengamankan lokasi.