Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251005_182247.jpg
Proses penyerahan jenazah yang teridentifikasi santri Ponpes Al Khoziny. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Intinya sih...

  • Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo.

  • Proses identifikasi dilakukan secara ilmiah melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, rekam medis, dan pencocokan barang pribadi milik korban.

  • Hingga saat ini total 17 korban telah berhasil diidentifikasi dari 59 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim sejak awal proses pencarian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Upaya panjang tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur dalam mengungkap identitas korban tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo membuahkan hasil. Tim berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah pada Senin (6/10/2025).

Kabiddokes Polda Jatim, Kombes M. Khusnan Marzuki, mengatakan proses identifikasi dilakukan secara ilmiah melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, rekam medis, dan pencocokan barang pribadi milik korban.

"Dari delapan kantong jenazah yang kami terima, tujuh di antaranya sudah cocok dengan data antemortem. Satu lainnya masih berupa bagian tubuh yang akan kami cocokkan lebih lanjut,” ujar Khusnan.

Khusnan menjelaskan bahwa dua kantong jenazah dengan nomor PM RSB B033 dan B034, ternyata milik satu korban atas nama Moh. Dafin, setelah hasil rekonsiliasi menunjukkan kecocokan antara bagian tubuh dan data keluarga.

"Tidak semua kantong jenazah berisi tubuh utuh. Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya. Namun, hasil pemeriksaan forensik memastikan bahwa dua kantong tersebut berasal dari satu individu,” kata Khusnan.

Khusnan mengatakan hingga saat ini total 17 korban telah berhasil diidentifikasi dari 59 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim sejak awal proses pencarian.

"Proses identifikasi masih kami lanjutkan. Data antemortem dari keluarga terus kami padukan dengan hasil pemeriksaan postmortem agar setiap korban dapat dipastikan identitasnya secara valid,” kata Khusnan.

Adapun korban yang telah teridentifikasi antara lain:

1. Moh. Royhan Mustofa (17), warga Jalan KH Syadhali Makhdi, Banyuayuh, Kamal, Bangkalan, Madura.

2. Abdul Fattah (18), asal Asem Manunggal, Kota Surabaya.

3. Wasiyur Rohib (17), warga Jalan Gayungan VIII, Gang Mawar 14/53, Surabaya.

4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16), asal Kampung Pulo, Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

5. Moh. Dafin (13), warga Jalan Banowati Selatan 11/20, Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah.

6. Muhammad Ali Rahbini (19), asal Dusun Plasah, Birem Tambelang, Sampang.

7. Sulaiman Hadi (15), warga Morleke, Kolla Modung, Bangkalan.

Editorial Team