Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya tidak memiliki Sekolah Rakyat seperti daerah-daerah lain di Jawa Timur, lantaran tak ada lahan yang mencukupi. Sebagai solusinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memiliki Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS).
RIAS merupakan tempat pendidikan berbasis asrama yang diperuntukkan untuk keluarga kurang mampu. Bedanya dengan Sekolah Rakyat, anak-anak yang tinggal di asrama tersebut bersekolah di sekolah negeri reguler.
Saat ini sudah ada 110 anak yang tinggal di asrama RIAS. Mereka berasal dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Anak-anak itu bersekolah di beberapa sekolah negeri yang ada di Kota Surabaya.
Di RIAS, siswa diwajibkan menginap, mengikuti kegiatan rutin seperti ibadah, olah raga hingga belajar. Mereka juga dibina untuk mengembangkan bakat dan minat seperti melukis, band, tinju, futsal, digitalisasi hingga kegiatan lainnya.
Setiap hari, siswa akan diantar ke sekolah masing-masing menggunakan bus sekolah. Saat pulang sekolah, mereka tidur siang. Kemudian di sore hari mereka mengikuti kegiatan minat bakat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, awalnya pihaknya diminta oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyediakan lahan 7 hektar sebagai fasilitas Sekolah Rakyat, karena di Surabaya tak ada lahan seluas itu, maka RIAS menjadi solusinya. Walaupun RIAS bukan bagian dari program Kementrian Sosial seperti Sekolah Rakyat, RIAS sama-sama diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
"Ketika ada sekolah rakyat kami mendukung betul Sekolah Rakyat itu dan kami sudah menyampaikan tanah 4 hektar yang ada di Kota Surabaya. Karena sekolah rakyat ini meminta kami menyediakan 7 hektar. Tapi karena di Surabaya tidak ada yang 7 hektar, kami sampaikan yang 4 hektar," jelas Eri saat mengunjungi RIAS, Selasa (15/7/2025).
"Sehingga yang ada di perkotaan seperti kami lakukan hal seperti ini. Tapi hal ini sudah berjalan tahun 2022. Sudah berjalan di tahun 2022. Tapi Alhamdulillah hari ini kita menerima anak SD kelas," imbuhnya.
Eri memastikan, RIAS hanya diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu. Pihaknya akan mengecek dan menyaring siapa saja masyarakat yang berhak ada di tempat tersebut. "Jadi kalau tempat ini, tempat ini adalah dari keluarga-keluarga yang memang betul-betul tidak mampu di Kota Surabaya," tutur dia.
Eri bilang, sejak didirikan pada 2022 silam, RIAS telah mencetak anak-anak berprestasi. Ada yang menjadi atlet, pelukis dan lain sebagainya. "Nah, ini yang saya ingin menunjukkan ke anak-anak Surabaya. Ini loh, anak-anak yang di tempat ini adalah anak-anak berprestasi," terangnya.
Selain itu, di RIAS anak-anak juga diajari kedisiplinan dan diberi wawasan kebangsaan. Pemkot bahkan bekerjasama dengan Garnisun Tetap atau Gartap untuk melatih baris berbaris.
"Gartapnya juga menjadi bagian di sini. Bagaimana melatih baris berbaris, bagaimana melatih disiplin, bagaimana dengan wawasan kebangsaannya," katanya.
Di tempat tersebut, anak-anak diberikan fasilitas sekolah lengkap. Seragam, sepatu hingga tas yang layak. Dengan begitu, ketika berada di sekolah, mereka tidak minder dengan siswa siswi lain di luar RIAS.
" Sehingga saya ingin mereka memiliki keyakinan, mereka memiliki percaya diri, mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat yang bisa merubah nasib keluarganya," sebut Eri.
Target Pemkot Surabaya, anak-anak yang tinggal di RIAS bisa menjadi anak-anak yang berprestasi. Sehingga, kelak ketika mereka lulus bisa membantu perekonomian keluarga. "Ketika sudah masuk, maka ayo kita ajarkan anak-anak ini agar anak-anak ini kelak bisa membahagiakan orang tuanya," pungkasnya.