Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jokowi saat meresmikan TPA Supit Urang Malang. (Dok.. Setneg RI)
Jokowi saat meresmikan TPA Supit Urang Malang. (Dok.. Setneg RI)

Malang, IDN Times - Setelah meresmikan Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, rombongan Presiden Joko Widodo beranjak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Rombongan presiden tiba di sana pada pukul 10.40 WIB.

Di sana Presiden Jokowi melakukan peresmian teknologi sistem sanitary landfill. Tidak hanya meresmikan TPA Supit Turang, ia juga secara bersamaan meresmikan teknologi sistem sanitary landfill di TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang dan TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo.

1. Presiden Jokowi mengatakan telah menghabiskan Rp824 Miliar untuk 3 TPA di Jawa Timur

Jokowi saat meresmikan TPA Supit Turang Malang. (Dok.. Setneg RI)

Presiden Jokowi menyampaikan jika teknologi sistem sanitary landfill telah dipasang di 3 TPA di Jawa Timur. Ketiganya adalah TPA Supit Turang, TPA Banjardowo, dan TPA Jabon. Ketiganya menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp824 Miliar.

Ia mengatakan jika TPA Supit Urang di Kota Malang dibangun dengan anggaran Rp237 miliar dengan menempati luas landfill 5,2 hektare. TPA ini memiliki kapasitas landfill 726 ribu meter kubik. Selain itu, TPA ini dilengkapi dengan pengolahan sampah modern dan daya tampung mencapai 450 ton per hari.

Sementara, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo dibangun dengan anggaran Rp384 miliar yang dibangun di lahan seluas 29 hektare. TPA ini memiliki kapasitas 1.650.000 meter kubik, dilengkapi daya tampung sampahnya mencapai 450 ton per hari. Dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang dibangun dengan biaya Rp203 miliar di atas lahan 4,45 hektare dan daya tampung sampahnya 110 ton per hari.

"Saya harap dengan beroperasinya 3 TPA ini dapat mengurangi permasalahan sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Serta meningkatkan kualitas lingkungan serta kesehatan masyarakat," terangnya.

2. Jokowi mengatakan jika permasalahan sampah adalah masalah serius, jadi perlu ada TPA yang modern

Jokowi saat meresmikan TPA Supit Turang Malang. (Dok.. Setneg RI)

Jokowi dalam kesempatan tersebut mengatakan jika sampah adalah persoalan yang sangat serius, kalau sampah tidak diolah dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti masalah sosial dan masalah kesehatan. Juga bisa menimbulkan bencana seperti pencemaran lingkungan, pencemaran sumber air, juga bisa menyebabkan banjir.

"Volume sampah akan terus bertambah, karena itu diperlukan yang namanya Tempat Pembuangan Akhir (TPAo yang ditata dengan baik. Juga memiliki fasilitas dan teknologi pengolahan yang modern, serta sistem pengelolaan manajemen yang baik," tegasnya.

Ia menjelaskan pengelolaan sampah tidak mudah, karena untuk mengatur satu tempat saja sulit, apalagi satu kabupaten, satu provinsi, atau dalam satu negara. Oleh karena itu menurutnya sekarang sudah ada banyak model TPA yang beroperasi dengan baik.

3. Jokowi berharap peresmian TPA bisa membantu masyarakat dalam masalah sampah

Jokowi saat meresmikan TPA Supit Turang Malang. (Dok.. Setneg RI)

Terakhir Jokowi berharap teknologi sistem sanitary landfill di 3 TPA ini bisa menjadi contoh bagi kota-kota atau daerah lain yang mengalami persoalan sampah. Sehingga bisa menerapkan teknologi yang sama untuk menangani sampah.

"Hari ini kita resmikan 3 TPA modern di provinsi Jawa Timur yang akan membantu persoalan sampah yaitu di Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan kabupaten Jombang. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya pada pagi hari ini resmikan TPA Supit Urang, TPA Jabon Sidoarjo, TPA Banjardowo Kabupaten Jombang," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team